1tulah.com– Dari Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah, Reza Setyo Rahman terbang mengejar impian hingga ke Al Azhar, Kairo, Mesir. Sudah lebih 2 tahun alumni Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra Cindai Alus, Martapura Kalsel ini menetap di Negeri Piramida ini.
Ia terbang dari Bandara Syamsudinnoor International Airport Banjarbaru Kalimantan Selatan ke Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dengan Garuda Indonesia. Melanjutkan penerbangan dengan Etihad Airways ke Abu Dabhi. Sembilan jam lamanya. Dari Abu Dhabi terbang lagi sekitar 3 jam. Lalu mendarat di Cairo International Airport, Mesir.
Reza adalah salah satu dari 13 alumni Pondok Darul Hijrah Putra yang diterima di Al Azhar. Sisanya 2 orang dari Pondok Darul Hijrah Putri.
Tahun 2019 Indonesia memberangkatkan 1.200 calon mahasiswa ke Negeri Hosni Mubarak itu. 80 orang diantaranya berasal dari Kalimantan Selatan.
Reza adalah bungsu dari dua orang bersaudara. Ibunya seorang guru di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara. Ayahnya karyawan swasta.
Banyak orang menyangka, kuliah di luar negeri adalah kuliah dengan biaya yang mahal. “Padahal tidak,” kata Reza yang dihubungi melaui panggilan telepon WhatsApp Sabtu (5/2/2022) pukul 14.00 WIT.
Ibunya, kata Reza, mengirim uang Rp 2 juta per bulan. Uang itu lebih dari cukup untuk kebutuhan sebulan di Kairo.
Sewa rumah berbentuk apartemen dekat kampus di kawasan Jalan Bahauddin, Gamalia Darasah, Kairo harganya 5.000 Pound Mesir (EGP) per bulan. Setara dengan Rp5 juta. 1 EGP nilainya sama dengan Rp916,14.
Reza menyewa apartemen dengan 4 kamar ini bersama delapan orang temannya. “Masing-masing kami ngumpul uang Rp750 ribu per bulan. Untuk bayar sewa apartemen dan untuk belanja kebutuhan dapur seperti beli beras dan gas,” kata Reza.
Apartemen yang ditempati berbentuk rumah berlantai tiga. Lantai pertama ditempati sekelompok wartawan Mesir. Lantai dua dan lantai tiga ditempati oleh mahasiswa asal Indonesia. Sedang di bagian Rooftop ada bagunan kecil yang ditempati petugas pengelola apartemen.
Keluarga pengelola ini adalah warga asli Mesir. Tugasnya membuang sampah dan membersihkan tangga. “Apartemen kami tidak pakai lift. Kalau yang pakai lift mahal sewanya,” ujar mahasiswa Fakultas Ushuluddin Al Azhar ini. Dari apartemen yang disewanya, Reza dan kawan-kawannya cukup 10 menit berjalan kaki ke kampuasnya.(bersambung)
Penulis : Aris Efendi.