1tulah.com, MUARA TEWEH– Managemen RSUD Muara Teweh butuh pertolongan. Status badan layanan umum daerah (BLUD) sepertinya berat di sandang. Kenapa? keuangan mereka terjun bebas. Jangankan bayar gaji ratusan tenaga kontrak, buat operasional pun kesulitan. Tak heran hak insentif jasa pelayanan (jaspel) kena imbas digunakan untuk membiayai rumah sakit megah itu.
Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setidjowati di konfirmasi baru-baru lalu tak menampik jika keuangan RSUD terganggu alias terjun bebas.
Sebelum pandemi covid katanya, klaim bpjs rata-rata pendapatan mencapai 2,4 Miliar dan sekarang cuman 300 juta. Jadi untuk bayar gaji dan operasional saja gak bisa.
“Kalo mengedepankan jaspel medis jadi prioritas gimana untuk gaji dan operasionalnya. Pak bupati sudah cukup baik membantu rumah sakit, dan semua akan jadi bahan pertimbangan kami di managemen,” ungkapnya.
Dwi pun membenarkan jika dana insentif covid sampai hari ini belum ada masuk rekening BLUD.
“Jaspel BPJS dan umum kami hanya terima Bulan Januari sampai Agustus 2020 saja. Belum tau kelanjutanya bulan berjalan, wong jaspel tahun 2019 sampai kini tidak jelas apa dibayarkan atau tidak. Itu belum lagi kalau kami pertanyakan insentif Medical Check Up (MCU) tahun lalu yang juga tak pernah kami terima,” kata salah pegawai RSUD Muara Teweh bercerita.(eni)