1tulah.com, MUARA TEWEH -Sempat renggang dan bersitegang terkait kawasan hutan sakral Gunung Peyuyan, warga Desa Muara Mea Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara(Barut) Kalimantan Tengah, dan PT Indexim Utama kini benar-benar rukun.
Mereka menggelar bersama syukuran ritual adat selamatan di Rumah Betang Olo Lio, Sabtu (26/9) lalu.
Wakil Meneger PT Indexim Utama, Supri Muyono mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik perdamaian yang ditandai dengan dilaksanakannya ritual adat selamatan sebelum dilakukan pelepasan hinting pali dari kain kuning yang dipasang di jalan blok perusahaan.
Kegiatan pelepasan hinting pali kain kuning ini dihadiri Panih selaku Ketua Adat, beserta Rinum, Napoleon, Ungar dan Hariadi selaku Mantir adat, sementara dari PT Indexim Ir Agus Setyo Satmoko selaku Manager Produksi dan Fuat Tahjudin yang juga Mandor Blok.
“Ini tanda dimulainya hubungan baik antara Investor yang ikut membangun desa dan daerah dengan masyarakat Desa Muara Mea,” ujarnya.
Menurutnya, dengan dilaksanakannya acara ritual adat ini juga merupakan tanda PT Indexim Utama bisa kembali melaksanakan kegiatan secara normal di lokasi di blok RKT tahun 2020, sesuai perijinan dan aturan pemerintah yang mengacu kepada BAP Tim KPHP Barito Tengah Kabupaten Barito Utara.
Harapannya, hubungan baik ini dapat terus terjalin baik dengan masyarakat Desa Muara Mea, Kecamatan Gunung Purei. “Permasalahan yang kemarin sudah clear dan sudah bersepakat sesuai dengan ketentuan kesepakatan perdamaian di Polres Barito Utara,” pungkasnya.(eni)