Viral TikTok Megawati Hangestri ‘Ngamuk’: Ungkap Kekesalan Dibandingkan dengan Red Sparks

- Jurnalis

Kamis, 8 Mei 2025 - 15:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Atlet Voli Megawati Hangestri Ngamuk-ngamuk saat Live TikTok. [Instagram]

Atlet Voli Megawati Hangestri Ngamuk-ngamuk saat Live TikTok. [Instagram]

1TULAH.COM-Aksi pevoli putri kebanggaan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, meluapkan emosinya saat melakukan siaran langsung (live) di platform TikTok berhasil mencuri perhatian khalayak ramai. Atlet yang akrab disapa Megawati atau “Megatron” ini tak kuasa menahan kekesalannya terhadap komentar negatif warganet yang menyoroti penampilannya di lapangan.

Momen emosional tersebut terekam dalam sebuah video singkat berdurasi 1 menit 8 detik yang diunggah oleh akun X @Kimchaena14 pada 6 Mei 2025. Sontak, video tersebut langsung viral dan telah ditonton lebih dari 8,5 juta kali, memicu beragam reaksi dan diskusi di media sosial. Lantas, bagaimana sebenarnya kronologi hingga Megawati Hangestri terpancing emosi saat live TikTok?

Awal Mula Kekesalan di Siaran Langsung TikTok

Saat berinteraksi langsung dengan ribuan penggemarnya melalui TikTok live, Megawati menerima sejumlah komentar pedas dari netizen. Mayoritas komentar tersebut membandingkan performa gemilangnya saat membela tim Korea Selatan, Daejeon JungKwanJang Red Sparks, dengan penampilannya kini bersama klub Indonesia, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di Proliga 2025.

Perbandingan yang dianggap tidak adil ini rupanya memantik respons emosional dari Megawati. Dengan nada bicara yang meninggi, atlet asal Jember, Jawa Timur ini mempertanyakan logika para pengkritiknya. Ia mengungkapkan fakta bahwa dirinya hanya memiliki waktu latihan singkat, yakni satu hari saja, bersama tim Gresik Petrokimia sebelum terjun ke pertandingan.

Kondisi ini tentu sangat kontras dengan pengalamannya di Red Sparks, di mana ia menjalani latihan intensif selama tiga bulan sebelum kompetisi dimulai. Perbedaan signifikan dalam persiapan inilah yang menjadi poin utama pembelaan Megawati.

Luapan Emosi dan Tantangan Megawati kepada Netizen

Baca Juga :  Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Pacu Investasi Hijau dari Jepang

Dalam situasi yang tampak membuatnya tertekan, Megawati akhirnya meluapkan emosinya melalui kalimat-kalimat bernada tinggi yang kemudian menjadi viral. Ia bahkan menantang para penonton siaran langsungnya untuk merekam dan menyebarkan videonya, seolah menunjukkan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi kritik publik yang tidak berdasar.

“Rekam ini, rekam! Jika memiliki akal, berpikir, jangan menghujat!” tegas atlet berusia 25 tahun tersebut dengan nada geram.

Lebih lanjut, Megawati juga berbagi pengalamannya selama berkarier di Korea Selatan, di mana ia harus melalui latihan keras hingga tak jarang meneteskan air mata demi mencapai performa terbaik. Ia kemudian membandingkan dengan kondisinya saat ini di Indonesia, di mana ia menyebut dirinya sebagai “manusia biasa” yang membutuhkan waktu dan persiapan yang memadai untuk dapat tampil maksimal.

Pro Kontra Reaksi Emosional Megawati di Kalangan Netizen

Reaksi emosional Megawati ini menuai beragam tanggapan dari warganet. Sebagian netizen menyayangkan sikap Megawati yang dianggap kurang bisa menjaga citra sebagai seorang atlet internasional. Mereka menilai luapan emosinya dapat merusak profesionalismenya. Komentar-komentar pedas seperti “Dulu ngefans, sekarang najis” hingga “Pantas tidak dipakai lagi di Korea” membanjiri lini masa media sosial.

Namun, tak sedikit pula yang memberikan pembelaan kepada Megawati. Banyak yang menilai bahwa reaksinya adalah hal yang wajar mengingat tekanan dan ekspektasi tidak realistis yang dibebankan publik kepadanya. Beberapa netizen bahkan menunjukkan empati dan mengingatkan bahwa Megawati juga seorang manusia biasa yang bisa mengalami kelelahan fisik dan mental.

Alasan Kepulangan Megawati ke Indonesia dan Tantangan di Proliga

Baca Juga :  Skandal Mobil Dinas PWI Bartim Terkuak: Pelat Palsu dan Dugaan Penyalahgunaan Fasilitas Negara

Megawati Hangestri sebelumnya berhasil menorehkan sejumlah prestasi membanggakan selama dua musim berkarier di Liga Voli Korea Selatan (V-League). Ia menjadi salah satu pilar penting yang membawa Red Sparks melaju hingga babak final dan mencatatkan total hampir 2.000 poin.

Sayangnya, Megawati harus kembali ke Indonesia pada April 2025 karena kondisi kesehatan ibundanya yang kurang baik. Ia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan tim Gresik Petrokimia di ajang Proliga 2025. Keputusan ini sayangnya tidak diiringi dengan waktu persiapan yang ideal, di mana ia hanya memiliki satu hari latihan sebelum langsung bertanding.

Kurangnya waktu adaptasi ini diduga kuat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi performa Megawati di lapangan. Kekalahan tim Gresik Petrokimia dari Popsivo Polwan dan kegagalan mereka menembus tiga besar semakin memperburuk suasana dan memicu gelombang kritik dari publik yang terbiasa melihat penampilan gemilang Megawati di Korea.

Dalam video klarifikasi lainnya, Megawati sempat menegaskan bahwa dirinya tidak mengalami star syndrome dan meminta para pengkritik yang tidak menyukainya untuk berhenti mengikuti akun media sosialnya. Ia mengaku tidak berniat marah, namun hujatan yang berlebihan akhirnya membuatnya kehilangan kesabaran.

Sebagai seorang atlet yang pernah diakui kemampuannya di kancah internasional dan mendapat julukan “Megatron,” ekspektasi publik terhadap Megawati memang sangat tinggi.

Namun, penting bagi masyarakat untuk mengimbangi ekspektasi tersebut dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kondisi nyata yang dihadapi para atlet, termasuk waktu persiapan dan tekanan mental yang mereka alami. (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

DPRD Barsel Beri Rekomendasi Penting untuk LKPJ Bupati 2024: Soroti Perbaikan Kinerja Pemda
Kapal Tenggelam di Perbatasan RI-Singapura, 30 ABK Berhasil Dievakuasi Tim SAR
Elkan dan Oratmangoen Tak Dipanggil Timnas, PSSI Beri Klarifikasi
Jokowi Penuhi Panggilan Bareskrim Polri untuk Klarifikasi Kasus Ijazah Palsu
Jakarta Macet! Ribuan Ojol Geruduk Patung Kuda Tuntut Keadilan Biaya Aplikasi
Sri Mulyani Peringatkan Dunia: Perekonomian Global Suram, Perang Dagang Ancam Stabilitas
Skandal Mobil Dinas PWI Bartim Terkuak: Pelat Palsu dan Dugaan Penyalahgunaan Fasilitas Negara
Kunjungi Bareskrim Polri, Jokowi Bersedia Menjelaskan Mengenai Ijazah Palsu
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:50 WIB

DPRD Barsel Beri Rekomendasi Penting untuk LKPJ Bupati 2024: Soroti Perbaikan Kinerja Pemda

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:42 WIB

Kapal Tenggelam di Perbatasan RI-Singapura, 30 ABK Berhasil Dievakuasi Tim SAR

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:38 WIB

Elkan dan Oratmangoen Tak Dipanggil Timnas, PSSI Beri Klarifikasi

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:30 WIB

Jokowi Penuhi Panggilan Bareskrim Polri untuk Klarifikasi Kasus Ijazah Palsu

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:10 WIB

Jakarta Macet! Ribuan Ojol Geruduk Patung Kuda Tuntut Keadilan Biaya Aplikasi

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:58 WIB

Sri Mulyani Peringatkan Dunia: Perekonomian Global Suram, Perang Dagang Ancam Stabilitas

Selasa, 20 Mei 2025 - 11:15 WIB

Skandal Mobil Dinas PWI Bartim Terkuak: Pelat Palsu dan Dugaan Penyalahgunaan Fasilitas Negara

Selasa, 20 Mei 2025 - 11:06 WIB

Kunjungi Bareskrim Polri, Jokowi Bersedia Menjelaskan Mengenai Ijazah Palsu

Berita Terbaru

Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Pemkab Tala), memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-117 dengan tema

KABUPATEN TANAH LAUT

Bangkit Bersama, Wujudkan Indonesia Kuat pada Peringatan Harkitnas Ke-117 di Tala

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:16 WIB