1TULAH.COM-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan menjelang sesi-I Selasa (18/3/2025) mengalami penurunan tajam hingga memicu trading halt. Kondisi ini tentu membuat para investor khawatir.
Biang Kerok Anjloknya IHSG
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, mengungkapkan bahwa penurunan IHSG disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kebijakan Presiden AS Donald Trump hingga kondisi ekonomi fiskal Indonesia.
“Semua investor khawatir bahwa risiko fiskal kian mengalami peningkatan di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor pada akhirnya memutuskan untuk beralih kepada investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil,” ujar Nicodemus.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan pelemahan IHSG:
- Kekhawatiran Risiko Fiskal:
- Investor khawatir terhadap peningkatan risiko fiskal Indonesia.
- Penerimaan negara yang menurun hingga 30% menyebabkan defisit APBN melebar.
- Pemerintah membutuhkan penerbitan utang yang lebih besar.
- Rupiah melemah dan berpotensi mempersulit penurunan suku bunga BI.
- Sentimen Negatif Investor Asing:
- Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp24 triliun sepanjang tahun 2025.
- Tekanan jual terus membayangi pasar.
- Kejatuhan Saham Kapitalisasi Besar:
- Saham DCII anjlok hingga 20% dan memberikan kontribusi negatif terhadap IHSG.
- Saham-saham besar lainnya juga mengalami penurunan.
- Ketidakpastian Politik dan Ekonomi:
- Spekulasi mengenai potensi pengunduran diri Sri Mulyani dari Menteri Keuangan memicu kekhawatiran.
- Hasil survey dari LPEM UI menunjukan persepsi para pakar mengenai kondisi ekonomi yang memburuk.
Pelemahan tajam IHSG hari ini mencerminkan ketidakpastian yang tinggi di pasar saham Indonesia. BEI terpaksa melakukan trading halt untuk meredam kepanikan pasar. (Sumber:Suara.com)