Politik vs. Media: VOA Jadi Target Pemangkasan Anggaran AS

- Jurnalis

Senin, 17 Maret 2025 - 15:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Voice of America. (BBC Indonesia)

Voice of America. (BBC Indonesia)

1TULAH.COM-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah untuk membekukan Voice of America (VOA). Ia menuduh media yang didanai pemerintah AS itu sebagai lembaga “anti-Trump” dan “radikal”.

Gedung Putih menyatakan perintah tersebut bertujuan agar “pembayar pajak tidak lagi terikat pada propaganda radikal”.

Pernyataan itu diperkuat dengan kutipan dari politisi dan media sayap kanan yang menyebut VOA sebagai media “berhaluan kiri” dan “partisan”.

VOA didirikan pada masa Perang Dunia Kedua untuk melawan propaganda Nazi. Kini, siarannya diakses oleh ratusan juta orang di seluruh dunia.

Direktur VOA, Mike Abramowitz, mengatakan bahwa hampir seluruh stafnya—sekitar 1.300 orang—diperintahkan untuk mengambil cuti tetapi tetap digaji. Sementara itu, para manajer diperintahkan untuk “mengurangi kinerja hingga batas minimum yang disyaratkan oleh hukum”.

Menurut Abramowitz, kebijakan ini membuat VOA tidak dapat menjalankan “misi vitalnya, terutama saat ini, ketika Iran, China, dan Rusia menghabiskan miliaran dolar untuk menciptakan narasi palsu guna mendiskreditkan Amerika Serikat”.

Perintah tersebut menargetkan US Agency for Global Media (USAGM), induk VOA, yang juga mendanai Radio Free Europe dan Radio Free Asia. Media ini awalnya dibentuk untuk melawan komunisme.

CBS melaporkan bahwa pegawai VOA menerima pemberitahuan melalui email dari Crystal Thomas, direktur sumber daya manusia USAGM. Sumber lain mengungkapkan bahwa semua pekerja lepas dan vendor internasional diberi tahu bahwa dana untuk mereka telah dihentikan.

Baca Juga :  Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Palestina: Syaratnya Bukan Permanen dan Tolak Konsep Ala Trump

Email yang diperoleh CBS juga mengonfirmasi bahwa pendanaan federal untuk Radio Free Asia dan Radio Free Europe/Radio Liberty telah dihentikan.

National Press Club mengecam langkah ini. Mereka menilai perintah tersebut “merusak komitmen Amerika terhadap pers yang bebas dan independen”.

“Jika seluruh ruang redaksi bisa dikesampingkan dalam semalam, apa artinya kebebasan pers?” ujar mereka. “Ini bukan sekadar keputusan kepegawaian, tapi perubahan mendasar yang membahayakan jurnalisme independen di VOA.”

Saat ini, VOA dan media di bawah USAGM menjangkau lebih dari 400 juta pendengar di seluruh dunia. Mereka sering dibandingkan dengan BBC World Service, yang sebagian didanai oleh pemerintah Inggris.

Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Jan Lipavský, berharap Uni Eropa bisa membantu Radio Free Europe/Radio Liberty agar tetap beroperasi di Praha. Ia berencana membahas hal ini dalam pertemuan menteri luar negeri Eropa pada Senin (17/03/2025).

Di sisi lain, Elon Musk—miliarder sekaligus penasihat utama Trump—menggunakan platform media sosial X untuk menyerukan penutupan VOA.

Trump juga memangkas dana untuk beberapa lembaga federal lainnya, termasuk yang menangani tunawisma serta mendanai museum dan perpustakaan.

Selama masa jabatannya, Trump sering mengkritik media arus utama. Ia menyebut CNN dan MSNBC sebagai “korup” dalam pidatonya di Departemen Kehakiman.

Baca Juga :  KPK Sita Motor Royal Enfield Ridwan Kamil, Diduga Terkait Dana Korupsi Bank BJB

Sejak didirikan pada 1942, VOA memiliki mandat untuk memerangi propaganda Nazi dan Jepang. Siaran perdananya menggunakan pemancar yang dipinjamkan BBC ke AS.

Pada 1976, Presiden Gerald Ford menandatangani piagam publik untuk menjaga independensi editorial VOA. Kemudian, pada 1994, Dewan Gubernur Penyiaran dibentuk untuk mengawasi penyiaran nonmiliter.

Perubahan undang-undang pada 2013 memungkinkan VOA dan afiliasinya untuk menyiarkan konten mereka di dalam AS.

Mengecam Kebebasan Pers

Presiden National Press Club, Mike Balsamo, mengecam pemotongan dana VOA sebagai ancaman terhadap kebebasan pers. “Selama puluhan tahun, VOA menyampaikan jurnalisme independen ke negara-negara tanpa kebebasan pers,” ujarnya.

Reporters Without Borders menyebut kebijakan ini “meniadakan 80 tahun komitmen Amerika terhadap arus informasi bebas.” Presiden Radio Free Asia, Bay Fang, menilai pemangkasan dana sebagai “hadiah bagi para diktator,” termasuk Partai Komunis Tiongkok.

Beberapa anggota Partai Republik menuding VOA bias terhadap konservatif dan mendukung usulan Elon Musk untuk menutupnya. Musk, melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), telah memangkas 100.000 pegawai sipil federal, membekukan bantuan asing, dan membatalkan ribuan program.

Selain USAGM, pemotongan juga menargetkan Federal Mediation and Conciliation Service, Institute of Museum and Library Services, serta lembaga lain. Gedung Putih menyebut langkah ini untuk menghentikan “propaganda radikal,” seraya menuduh VOA berpihak ke sayap kiri. (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

Puan Maharani Desak Berikan Perlindungan Maksimal Usai Ditemukan 16 Kosmetik Berbahaya Tak Berlabel Halal
Presiden Prabowo Tak Hadiri Acara Pemakaman Paus Fransiskus, Kirim Perwakilan
Senyum Manies Love Story: Kisah Cinta Anies Baswedan dan Fery Farhati yang Menginspirasi Siap Tayang!
Atasi Keriput dan Kulit Kendur dengan Serum Anti Aging Terbaik
Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Palestina: Syaratnya Bukan Permanen dan Tolak Konsep Ala Trump
Trump Serang The Fed, Wall Street Anjlok! Dow Jones Rontok 2,48%, Emas Cetak Rekor Tertinggi!
Pemkab Barito Selatan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir, Kerahkan Bantuan untuk Warga
Dokter Tompi Tegas Tolak Infus Whitening: Bongkar Risiko dan Legalitas BPOM!
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 13:20 WIB

Puan Maharani Desak Berikan Perlindungan Maksimal Usai Ditemukan 16 Kosmetik Berbahaya Tak Berlabel Halal

Rabu, 23 April 2025 - 13:18 WIB

Presiden Prabowo Tak Hadiri Acara Pemakaman Paus Fransiskus, Kirim Perwakilan

Rabu, 23 April 2025 - 12:54 WIB

Senyum Manies Love Story: Kisah Cinta Anies Baswedan dan Fery Farhati yang Menginspirasi Siap Tayang!

Rabu, 23 April 2025 - 12:40 WIB

Atasi Keriput dan Kulit Kendur dengan Serum Anti Aging Terbaik

Selasa, 22 April 2025 - 15:52 WIB

Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Palestina: Syaratnya Bukan Permanen dan Tolak Konsep Ala Trump

Selasa, 22 April 2025 - 09:39 WIB

Trump Serang The Fed, Wall Street Anjlok! Dow Jones Rontok 2,48%, Emas Cetak Rekor Tertinggi!

Selasa, 22 April 2025 - 08:27 WIB

Pemkab Barito Selatan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir, Kerahkan Bantuan untuk Warga

Selasa, 22 April 2025 - 06:55 WIB

Dokter Tompi Tegas Tolak Infus Whitening: Bongkar Risiko dan Legalitas BPOM!

Berita Terbaru