1TULAH.COM – Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh yang memiliki peran krusial dalam berbagai proses biologis.
Organ ini berfungsi dalam mengatur pembekuan darah, memproduksi empedu untuk membantu pencernaan lemak, serta menyaring dan mengeluarkan racun dari aliran darah.
Namun, kesehatan hati dapat terganggu akibat berbagai faktor, termasuk penyakit tertentu dan pola hidup yang kurang sehat.
Gangguan pada hati meliputi berbagai kondisi yang dapat menghambat fungsinya, seperti penyakit hati berlemak, sirosis, hepatitis, hingga kanker hati.
Menurut dr. Douglas Weine, seorang ahli gastroenterologi dari Hackensack Meridian Health Center, penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.
Sayangnya, gejala gangguan hati sering kali tidak langsung terlihat dan baru muncul saat kondisinya sudah cukup parah.
Dr. Bubu Banini, seorang hepatolog sekaligus asisten profesor di Yale School of Medicine, menjelaskan bahwa tanda-tanda awal penyakit hati sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan yang signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali beberapa gejala awal yang dapat menjadi indikator adanya gangguan pada hati, di antaranya sebagai berikut:
1. Kulit dan Mata Menguning
Salah satu indikasi awal adanya gangguan pada hati adalah perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kekuningan.
Kondisi ini dikenal sebagai jaundice atau penyakit kuning, yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin dalam darah.
Bilirubin adalah zat yang dihasilkan ketika tubuh memecah sel darah merah. Dalam keadaan normal, hati akan mengolah dan membuang bilirubin melalui urine dan feses.
Namun, jika fungsi hati terganggu, bilirubin tidak dapat dikeluarkan dengan baik sehingga menumpuk dalam darah dan menyebabkan perubahan warna pada kulit serta mata.
Jika mengalami gejala ini, segera periksakan diri ke dokter. Walaupun kadar bilirubin yang tinggi tidak selalu berbahaya, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.
2. Perubahan Warna Urine Menjadi Gelap
Urine yang berwarna gelap sering kali dikaitkan dengan dehidrasi. Namun, jika warna urine tetap gelap meskipun tubuh sudah mendapatkan cukup cairan, hal ini dapat menandakan adanya masalah pada hati.
Urine yang berwarna kuning pekat, oranye tua, atau kecoklatan bisa terjadi akibat penumpukan bilirubin yang tidak dapat diolah dengan baik oleh hati, sehingga akhirnya dikeluarkan melalui urine.
Dr. Douglas Weine menyarankan agar segera melakukan pemeriksaan medis jika perubahan warna urine terjadi dalam jangka waktu lama tanpa penyebab yang jelas.
3. Gangguan Kognitif dan Kebingungan
Sesekali mengalami lupa atau kebingungan merupakan hal yang wajar.
Namun, jika seseorang mengalami perubahan mental yang signifikan, seperti kesulitan berkonsentrasi, disorientasi, atau rasa mengantuk yang berlebihan, hal ini dapat menjadi indikasi adanya gangguan serius pada hati.
Dr. Bubu Banini menjelaskan bahwa kondisi seperti gagal hati akut dapat menyebabkan gangguan fungsi otak yang dikenal sebagai ensefalopati hepatik.
Hal ini terjadi karena hati yang rusak tidak mampu menyaring racun dari darah dengan baik, sehingga zat beracun menumpuk dan memengaruhi fungsi otak. Jika mengalami gejala ini, segera cari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
4. Pembengkakan pada Kaki, Pergelangan Kaki, atau Perut
Pembengkakan yang terjadi pada area kaki, pergelangan kaki, atau perut bisa menjadi tanda adanya gangguan pada hati, terutama pada penderita sirosis.
Sirosis merupakan kondisi di mana hati mengalami jaringan parut akibat kerusakan jangka panjang, yang menyebabkan organ ini kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara optimal.
Menurut Mayo Clinic, sirosis dapat menghambat aliran darah melalui hati dan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah utama yang memasok darah ke organ ini.
Akibatnya, cairan dapat menumpuk di bagian kaki (edema) dan di area perut (asites).
Selain itu, hati yang tidak berfungsi dengan baik juga dapat mengurangi produksi protein darah seperti albumin, yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Jika albumin tidak mencukupi, cairan akan lebih mudah menumpuk dan menyebabkan pembengkakan.
5. Mudah Memar atau Mengalami Perdarahan
Seseorang yang mengalami gangguan pada hati umumnya lebih mudah mengalami memar atau perdarahan, bahkan akibat benturan ringan atau cedera kecil.
Dr. Douglas Weine menjelaskan bahwa hati berperan dalam produksi protein yang berfungsi membantu proses pembekuan darah.
Jika organ ini mengalami gangguan, kemampuan tubuh untuk membekukan darah juga akan terganggu.
Akibatnya, seseorang yang mengalami cedera kecil pun bisa mengalami perdarahan yang lebih lama atau munculnya memar tanpa sebab yang jelas.
Mengenali tanda-tanda awal penyakit hati sangat penting agar dapat segera mengambil langkah penanganan sebelum kondisinya semakin memburuk.
Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan perawatan yang tepat.
Dengan deteksi dini dan perawatan yang sesuai, risiko komplikasi akibat gangguan hati dapat diminimalkan.
Penulis : Laili R