Dokter Gizi Tanggapi Klaim Viral tentang Vitamin D3 yang Dikabarkan Bisa Turunkan BB

- Jurnalis

Senin, 3 Februari 2025 - 17:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi diet. (shutterstock)

Ilustrasi diet. (shutterstock)

1TULAH.COM – Baru-baru ini, sebuah video yang beredar di platform media sosial TikTok membahas klaim mengenai manfaat vitamin D3 dalam membantu proses penurunan berat badan.

Video tersebut mendapat beragam tanggapan dari warganet, dengan sebagian mendukung pernyataan tersebut, sementara yang lain mempertanyakannya.

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun TikTok @shexxxxxx membagikan pengalaman pribadinya dalam menurunkan berat badan.

Ia menjelaskan bahwa selain menerapkan pola makan dengan defisit kalori, menjalani intermittent fasting, dan berjalan 10 ribu langkah per hari, ia juga rutin mengonsumsi vitamin D3.

Namun, ia menegaskan bahwa vitamin D3 bukanlah obat untuk menurunkan berat badan, melainkan suplemen yang dapat membantu dalam proses tersebut.

Ia juga mengingatkan bahwa mengandalkan vitamin D3 saja tidak cukup, karena pola makan sehat dan aktivitas fisik tetap menjadi faktor utama dalam penurunan berat badan.

Menanggapi klaim ini, dokter spesialis gizi Johanes C Chandrawinata, SpGK, menjelaskan bahwa sejumlah penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kadar vitamin D dalam darah dengan indeks massa tubuh (IMT) dan kadar lemak tubuh.

Baca Juga :  Pemeriksaan Mental Kini Termasuk dalam Program Cek Kesehatan Gratis, Ini Kata Wamenkes

Orang dengan obesitas cenderung memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah, yang dapat disebabkan oleh rendahnya asupan makanan kaya vitamin D, kurangnya paparan sinar matahari, atau gangguan dalam proses konversi vitamin D di kulit.

Lebih lanjut, dr. Johanes mengutip sebuah penelitian tahun 2012 yang menunjukkan bahwa setelah penyesuaian dengan ukuran tubuh, kadar vitamin D pada individu obesitas tidak berbeda secara signifikan dengan mereka yang memiliki berat badan normal.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa penurunan berat badan pada penderita obesitas sering kali diikuti oleh peningkatan kadar vitamin D dalam darah.

Untuk menjaga kesehatan tulang dan kesejahteraan tubuh, kadar vitamin D yang dianggap cukup adalah minimal 20 ng/ml (50 nmol/L).

Ia juga merujuk pada sebuah studi yang melibatkan 218 peserta dengan kondisi obesitas dan overweight yang menjalani diet defisit kalori serta olahraga selama satu tahun.

Baca Juga :  Cegah Anak Mudah Sakit dengan Menerapkan 5 Kebiasaan Sehat Ini

Dalam penelitian tersebut, setengah dari peserta diberikan suplemen vitamin D, sementara sisanya menerima plasebo.

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi vitamin D mengalami penurunan berat badan rata-rata 3,2 kg lebih banyak dibandingkan kelompok plasebo.

Menurut dr. Johanes, ada beberapa mekanisme yang diduga berperan dalam efek vitamin D terhadap penurunan berat badan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat menghambat pembentukan sel lemak baru dan mencegah penumpukan lemak dalam tubuh.

Selain itu, vitamin D diketahui dapat meningkatkan kadar serotonin, yang berperan dalam mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang, sehingga membantu mengurangi asupan kalori.

Kadar vitamin D yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan kadar testosteron, yang dapat berkontribusi pada penurunan berat badan.

Meskipun begitu, dr. Johanes menekankan bahwa strategi utama dalam menurunkan berat badan tetaplah mengatur pola makan dengan defisit kalori dan rutin melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan 10 ribu langkah per hari.

Penulis : Laili R

Berita Terkait

Cegah Anak Mudah Sakit dengan Menerapkan 5 Kebiasaan Sehat Ini
Yuk Kenali ‘Bad Habits’ yang Sering Dilakukan Gen Z: Jangan Sampai Kesehatan Jadi Taruhannya!
Pemeriksaan Mental Kini Termasuk dalam Program Cek Kesehatan Gratis, Ini Kata Wamenkes
Inflasi Kesehatan 15%! Kata Menkes Iuran BPJS Kesehatan Naik Solusinya
Dampak Kekurangan Vitamin D bagi Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Iuran BPJS Kesehatan Kemungkinan Naik di Tahun 2026, Ini Kata Menkes Budi Gunadi Sadikin
60 Tahun Berkontribusi di Dunia Berkambang, Pemerintah AS Hentikan Bantuan USAID: Apa Dampaknya?
Barbie Hsu Meninggal, Kasus Flu di Jepang Jadi Sorotan Publik
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 20:04 WIB

Cegah Anak Mudah Sakit dengan Menerapkan 5 Kebiasaan Sehat Ini

Minggu, 16 Februari 2025 - 10:02 WIB

Yuk Kenali ‘Bad Habits’ yang Sering Dilakukan Gen Z: Jangan Sampai Kesehatan Jadi Taruhannya!

Kamis, 13 Februari 2025 - 18:37 WIB

Pemeriksaan Mental Kini Termasuk dalam Program Cek Kesehatan Gratis, Ini Kata Wamenkes

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:57 WIB

Inflasi Kesehatan 15%! Kata Menkes Iuran BPJS Kesehatan Naik Solusinya

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:17 WIB

Dampak Kekurangan Vitamin D bagi Tubuh yang Perlu Diwaspadai

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:38 WIB

Iuran BPJS Kesehatan Kemungkinan Naik di Tahun 2026, Ini Kata Menkes Budi Gunadi Sadikin

Jumat, 7 Februari 2025 - 10:12 WIB

60 Tahun Berkontribusi di Dunia Berkambang, Pemerintah AS Hentikan Bantuan USAID: Apa Dampaknya?

Selasa, 4 Februari 2025 - 19:48 WIB

Barbie Hsu Meninggal, Kasus Flu di Jepang Jadi Sorotan Publik

Berita Terbaru

Lagi! Fariz RM ditangkap karena kasus narkoba. (foto: Instagram)

Entertainment

Musisi Senior Fariz RM Ditangkap Karena Kasus Narkoba

Rabu, 19 Feb 2025 - 17:56 WIB