1tulah.com, MUARA TEWEH – Legislator DPRD Barito Utara (Barut), Kalteng, H Parmana Setiawan meminta pemerintah setempat untuk mengoptimalkan program-program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan.
Proritas bukan hanya tertumpu pada pembangunan pisik, namun juga pada masalah dalam masyarakat, yakni mengurangi tingkat kemiskinan di sejumlah wilayah di Kabupaten Barut.
Pasalnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Barut pada 2022 adalah 7.700 jiwa, meskipun mengalami penurunan di 2023 adalah 7.140 jiwa atau turun 0,04%. Tapi kembali mengalami kenaikan pada 2024, yakni 7.600 jiwa.
Berkaca dari data BPS tersebut, legislator Parmana bilang, pemerintah daerah tak boleh lengah, bisa saja jumlah itu bakal naik pada 2025 akan datang.
“Salah satu hal yang harus diperhatikan terkait program tersebut, yakni berkaitan dengan keakuratan data jumlah masyarakat yang dikategorikan tidak mampu,” ujar legislator Parmana kepada 1tulah.com, Senin pagi, 18 November 2024.
Menurut dia, data ini yang pasti berkaitan dengan bantuan-bantuan sosial yang akan disalurkan oleh pemerintah, baik yang bersumber dari anggaran daerah maupun anggaran pusat.
“Dinas teknis bisa berkoordinasi menemui dan melakukan komunikasi melakukan pendataan bagi masyarakat tidak mampu bersama ketua RT dan RW setempat. Selain itu, pemerintah juga harus mengetahui akar masalah terjadinya kemiskinan atau adanya masyarakat kurang mampu,” tegasnya.
Politisi PKB Barut ini juga mengatakan, banyak faktor penyebab munculnya masalah tersebut, mulai dari pendidikan, malas untuk bekerja, terbatasnya lapangan pekerjaan, keterbatasan modal dan menanggung beban keluarga.
Maka dari itu, dia mengharapkan selain memaksimalkan program bantuan sosial, pemerintah bisa melakukan upaya dengan membuka lapangan pekerjaan.
“Lapangan pekerjaan tersebut, salah satunya menggerakan sektor usaha mikro kecil dan menengah, meningkatkan program zakat, hingga menjaga kestabilan harga kebutuhan bahan pokok,” tuntas mantan wakil ketua DPRD Barut Parmana Setiawan.
Penulis: Aprie
Editor: Aprie