Yogyakarta Digoncang Gempa Skala Ringan, BNPB: 1 Orang Warga Bantul Meninggal Dunia

- Jurnalis

Sabtu, 1 Juli 2023 - 07:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merilis daftar wilayah berstatus cuaca ekstrem pada malam tahun baru, Jumat (30/12/2022). [Screenshot Zoom BMKG]

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merilis daftar wilayah berstatus cuaca ekstrem pada malam tahun baru, Jumat (30/12/2022). [Screenshot Zoom BMKG]

1TULAH.COM-Gempa yang menggoncang Yogyakarta dan sekitarnya pada Jumat (30/6/2023) malam, tergolong kategori ringan hingga sedang. Namun demikian gempan ini telah mengakibatkan sejumlah bangunan di Kota Yogyakarta dan Bantul mengalami kerusakan, dan 1 orang dikabarkan oleh BNPB setempat meninggal dunia.

Selain itu, goncangan gempa juga terasa hingga beberapa kota lain di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 20 kali gempa susulan terjadi di Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023). Gempa susulan yang terjadi bermagnitudo sekitar 3,0 hingga 4,2.

“Hasil monitoring BMKG sampai pukul 21.30 WIB menunjukkan adanya 20 kali gempa susulan dengan magnitudo berkisar antara 3,0 hingga 4,2,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat.

Dwikorita lantas menjelaskan kalau gempa sebelumnya yang terjadi berpusat di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Yogyakarta pada pukul 19.57 WIB.

BMKG awalnya mencatat gempa itu berkekuatan 6,4 magnitudo dan kedalaman 25 kilometer, kemudian kekuatannya diperbaharui menjadi angka 6,0 magnitudo dengan kedalaman 67 kilometer.

Apabila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempa yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi atau tumbukan Lempeng Indo-Australia atau Lempeng Samudera Hindia yang menumbuk masuk ke bawah lempeng Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau patahan naik,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa gempa itu dirasakan oleh masyarakat yang bermukim di sejumlah daerah, yaitu skala IV MMI di Bantul, Tulungagung, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek.

Skala intensitas III hingga IV MMI juga terasa di Karangkates, Klaten, Kediri, Kulon Progo, dan Wonogiri. Skala intensitas III terasa oleh warga yang bermukim di Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Mojokerto, Pacitan, Gresik, Malang, Salatiga, dan Jepara. Skala intensitas II hingga III MMI terasa sampai ke wilayah Lumajang, Ngawi, Blora, dan Bandung.

Baca Juga :  Kecewa Berat! Indonesia Dirampok Kemenangan oleh Wasit di Laga Kontra Bahrain

Menurut literasi BMKG skala IV MMI berarti getaran gempa masuk kategori ringan dan dapat dirasakan banyak orang di dalam rumah serta membuat jendela serta pintu berderik.

Skala III MMI, gempa tergolong lemah cuma menimbulkan getaran di dalam rumah seperti ada truk yang melintas, sedangkan skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sementara itu, BNPB mencatat satu warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggal dunia akibat gempa magnitudo (M)6,4.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terdampak di wilayah DIY, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Berdasarkan informasi terkini hingga Jumat (30/6/2023) pukul 23.00 WIB,  satu orang warga meninggal dunia dan 1 lainnya luka ringan di Kabupaten Bantul. Sedangkan di Kabupaten Tegal, Provinsi Jateng, 1 warganya luka ringan.

“BPBD Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah melaporkan 11 KK warganya terdampak, 1 KK (2 jiwa) di antaranya mengungsi. Sedangkakan di Kabupaten Purbalingga 4 KK (15 jiwa) terdampak. Petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dan penanganan darurat di lapangan,” ujar Abdul yang dikutip Mamagini.Suara.com dari keterangan tertulisnya, Jumat (30/6/2023).

Sementara kata Abdul total rumah rusak sebanyak 93 unit dengan tingkat ringan hingga sedang. Petugas masih terus mendata jumlah rumah terdampak, baik di wilayah DIY, Jateng dan Jatim.

Baca Juga :  Kodim 1012/Buntok Gelar Upacara HUT TNI ke-79, Jalin Keakraban Bersama Rakyat

Kata Abdul untuk Provinsi Jateng, yaitu di Kabupaten Kebumen, rumah rusak ringan sebanyak 8 unit dan rusak sedang 2 unit.

Kabupaten Magelang dan Tegal, rumah rusak masing-masing sebanyak 1 unit, sedangkan di Kabupaten Purbalingga tercatat rumah rusak 4 unit.

Sebaran di Provinsi Jatim, sementara teridentifikasi di Kabupaten Pacitan dengan total rumah rusak sebanyak 28 unit.

Di wilayah DIY, BPBD mencatat rumah rusak 30 unit di Kabupaten Bantul dan 19 di Kabupaten Gunung Kidul.

Selain tempat tinggal, dampak gempa juga menyasar fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, pemerintah, kesehatan maupun jaringan listrik.

Selanjutnya kata dia kerusakan ringan fasilitas ibadah sebanyak 1 unit dan jaringa listrik di Kebumen, Provinsi Jateng. Sedangkan di DIY, sekolah rusak 1 unit dan fasilitas pemerintah 5 unit di Gunung Kidul, fasilitas pendidikan 1 unit di Bantul dan fasilitas kesehatan 1 unit di Kulon Progo.

Kerusakan di Kabupaten Pacitan, tercatat kantor rusak 4 unit dan sekolah 2 unit.

Lebih lanjut, Abdul menyebut berdasarkan parameter BMKG, gempa M6,4 berpusat di 86 km barat daya Bantul, DIY, dengan kedalaman 25 km, terjadi pada malam tadi (30/6), pukul 19.57 WIB. Dilihat pemodelan BMKG, pusat gempa yang berada di laut ini tidak berpotensi tsunami.

“Sementara itu, melihat intensitas guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercally Intensity, BMKG mengidentifikasi wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen dan Ponorogo pada IV MMI, sedangkan Kediri III – IV MMI dan Mojokerto III MMI. BMKG mendeskripsikan semakin tinggi tingkat MMI, dampak yang dirasakan semakin besar,” katanya. (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

Ditetapkan KPK Tersangka, Paman Birin Resmi Ajukan Praperadilan 
Ditetapkan KPK sebagai Tersangka, Amang Birin Ajukan Gugatan Pra Peradilan
Deryck Whibley Bongkar Hubungan Gelap dengan Paris Hilton: Pesta Liar dan Narkoba
Tak Sesuai PKPU 13 tahun 2024, Tim Hukum Gogo-Helo Persoalkan Debat Publik di Jakarta
Parmana Beberkan Sengkarut Paripurna P-APBD Gagal Kourum
14-27 Oktober 2024, Operasi Zebra Telabang Digelar di Barsel! Ajak Masyarakat Tertib Berlalu Lintas
8 Artis Indonesia yang Alami Kehamilan Kembar: Kisah Inspiratif dan Tips Parenting
Hari Santri Nasional 22 Oktober: Peringatan Jasa Santri untuk Bangsa!
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 18:48 WIB

Ditetapkan KPK Tersangka, Paman Birin Resmi Ajukan Praperadilan 

Jumat, 11 Oktober 2024 - 18:16 WIB

Ditetapkan KPK sebagai Tersangka, Amang Birin Ajukan Gugatan Pra Peradilan

Jumat, 11 Oktober 2024 - 17:59 WIB

Deryck Whibley Bongkar Hubungan Gelap dengan Paris Hilton: Pesta Liar dan Narkoba

Jumat, 11 Oktober 2024 - 15:53 WIB

Tak Sesuai PKPU 13 tahun 2024, Tim Hukum Gogo-Helo Persoalkan Debat Publik di Jakarta

Jumat, 11 Oktober 2024 - 11:05 WIB

Parmana Beberkan Sengkarut Paripurna P-APBD Gagal Kourum

Jumat, 11 Oktober 2024 - 08:23 WIB

8 Artis Indonesia yang Alami Kehamilan Kembar: Kisah Inspiratif dan Tips Parenting

Jumat, 11 Oktober 2024 - 08:03 WIB

Hari Santri Nasional 22 Oktober: Peringatan Jasa Santri untuk Bangsa!

Jumat, 11 Oktober 2024 - 07:54 WIB

Kecewa Berat! Indonesia Dirampok Kemenangan oleh Wasit di Laga Kontra Bahrain

Berita Terbaru

Berita

Parmana Beberkan Sengkarut Paripurna P-APBD Gagal Kourum

Jumat, 11 Okt 2024 - 11:05 WIB

error: Content is protected !!