1TULAH.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi simbol kekuatan dukungan masyarakat pada Pemilu 2024 mendatang. Tak heran banyak bakal calon presiden yang berupaya memposisikan diri sebagai bagian tak terpisahkan dari Presiden RI ke tujuh ini.
Kharisma Jokowi ini ternyata disadari pula oleh para simpatisan atau pendukung Probowo Subianto for President 2024. Momentum kebersamaan antara Presiden Jokowi dan Menhan RI Prabowo ini, dipertontonkan dalam bentuk berukuran besar di Jakarta Pusat.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, angkat bicara soal baliho yang menampilkan kebersamaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Adapun baliho yang terpampang di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, itu bertuliskan ‘Menang Bersama untuk Indonesia Raya’.
“Ya itu silakan saja inisiatif orang per orang, silahkan bagaimana caranya. Banyak orang yang mungkin ingin keberhasilan pak Jokowi dilanjutkan pak Prabowo,” kata Ariza saat di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (3/6/2023).
Orang-orang yang memasang baliho tersebut, kata Ariza, dinilai juga ingin memperlihatkan kedekatan hubungan antara Jokowi dengan Prabowo.
“Orang-orang mungkin menghadirkan kebersamaan, kedekatan hubungan yang baik antaran pak Jokowi dengan pak Prabowo. Tidak hanya antar presiden dengan menteri, tapi hubungan keduanya yang sudah lama baik,” ucap Ariza.
Sampaikan Pesan Prabowo
Sebelumnya Ariza juga menyampaikan pesan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada pendukungnya agar Pilpres 2024 nanti bisa berjalan kondusif.
Prabowo, lanjut Ariza, meminta agar pendukungnya jangan saling mencela terdahap Capres lainnya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
“Pak Prabowo menyampaikan, mari kita sukseskan Pemilu 2024 seperti yang dikatakan pak Prabowo, jangan menjelek-jelekan pak Anies dan pak Ganjar. Mereka sahabat saya,” kata Ariza.
Ariza juga mengatakan, jika masyarakat ingin memilih presiden nanti, pilihlah presiden yang memiliki bebet bobot yang jelas.
Prabowo kata dia, memiliki orang tua sebagai ekonom bangsa. Kakek serta pamannya juga merupakan pahlawan, dan pejuang bansa.
“Beliau sejak muda sudah masuk TNI, masuk ABRI sudah siap mati untukkepentingan bangsa dan negaranya,” tutup Ariza. (Sumber:Suara.com)