1TULAH.COM-Sebagai tokoh yang telah bersama menemani Presiden Joko Widodo sejak tahun 2014 silam, hubungan Surya Paloh dengan orang nomor satu di Republik ini terkesan renggang.
Ternyata bukan tanpa alasan. Rupanya Ketua Umum NasDem ini merasa kurang sreg, dengan sikap cawe-cawe yang karap ditunjukan Jokowi dalam permasalahan politik di Negara ini.
Padahal, Presiden itu seharusnya selalu menunjukan sosok seorang negarawan, jauh dari kepentingan dukung mendukung kepentingan politik tertentu.
Sikap Surya Paloh ini memang tidak diungkapkannya secara langsung ke Presiden Jokowi, namun hal ini curhat saat bertemu dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dalam pertemuan yang digelar di Wisma Nusantara, Jumat (5/5/2023) lalu.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh disebut tidak senang melihat Presiden Joko Widodo atau Jokowi terlalu ikut campur dalam urusan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meski Jokowi memiliki hak, namun sebagai kepala negara semestinya ia bisa memposisikan diri. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pemenangan Pemilu NasDem Sugeng Suparwoto.
“Melihat memang Pak Surya melihat bahwa hal-hal yang selama ini berlangsung kalau diamati Pak Surya itu kurang sehat. Bahwa, bahkan disebut tidak sehat kalau caranya begini,” kata Sugeng di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).
“Ya, mestinya, mohon maaf, presiden sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara itu, harus memposisikan sebagai negarawan gitu lho,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Partai NasDem juga menilai kalau sponsor atau endorse yang dilakukan Jokowi terhadap beberapa tokoh dinilai tidak perlu dilakukan.
“Intinya bagaimana mengendorse satu per satu itu menurut hemat kita tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe lah kalau bahasa umumnya,” terangnya.
Pemikiran Surya Paloh itu, kata Sugeng, sempat disampaikan kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuan yang digelar di Wisma Nusantara, Jumat (5/5/2023) kemarin.
Luhut menerima masukan dari Surya Paloh mengenai itu. Sugeng menjelaskan, sikap Surya Paloh itu tidak terlepas dari bentuk perhatiannya terhadap Jokowi yang sudah bekerjasama politik sejak 2014 silam.
“Bahwa kita semua sayang sayang pak Jokowi, sayang republik ini. Kalau sampai terjadi ketidakharmonisan karena satu pihak, dalam hal ini, berpihak kepada yang lain. Biarkan lah putra putri terbaik berkompetisi melalui mekanisme konstitusional dan melalui proses politik yang baik. Itu tadi penegasan begitu.” (Sumber:Suara.com)