1TULAH.COM, Muara Teweh – Sales Branch Manager (SBM) Rayon III Pertamina Kalteng, Muhammad Ridho Hasbullah, angkat bicara terkait langka dan melambungnya harga gas 3 kg bersubsidi di Kota Muara Teweh.
Dia menyebut sempat langka dan melambungnya harga gas 3 kg bersubsidi dikarenakan distribusi pengiriman dari Banjarmasin mengalami hambatan.
“Kemaren kan ada acara haul abah guru di Martapura. Nah pengiriman skiptank kita sempat terhambat karena lalu lintas padat. tapi sejak kemaren sudah mulai lancar. Semoga dalma bulan ini pengiriman yang lancar pasokan dan ketersediaan barang di Muara Teweh juga aman,” kata Muhammad Ridho Hasbullah, SBM Rayon III Kalteng, di konfirmasi 1tulah.com, Selasa 07 Februari 2023, malam.
Dia menambahkan, agen-agen elpiji di Muara Teweh juga diizinkan mengambil dan mengisi di SPBE Ampah. Hal ini menurut Muhammad Ridho Hasbullah, agar ketersediaan gas elpiji 3 kg di Muara Teweh aman dan terkendali.
“Yang dari Muara teweh kita persilahkan ambil di SPBE Ampah. Sementara untuk SPBE Hajak, untuk sementara dikhususkan distribusi ke wilayah Puruk Cahu kabupaten Murung Raya,” jelas Muhamamd Ridho.
Muhammad Ridho Hasbullah juga menegaskan, pihak pertamina sama sekali tidak menahan distribusi gas 3 kg bersubsidi ke Muara Teweh. Faktor penyebab sempat menghilangnya elpiji 3 kg di Muara Teweh dan harga yang melambung murni karena kendala distribusi, akibat beberapa hal.
“Acara haulan besar di Martapura sempat membuat distribusi terkendala. Malasah jalan longsor dan cuaca hujan juga berpengaruh. Apalagi jalan ke Muara Teweh berbukit itu juga kendala. tapi upaya kami sudah maksimal. Sekarng sudah normal dalam minggu-minggu ini harga dan ketersediaan gas bersubsidi di Muara Teweh akan normal seperti biasa,” ungkapnya lagi.
Muhamamd Ridho juga menjelaskan bahwa ketika normal, secara reguler distribusi gas 3 kg bersubsidi sebanyak 6.000 lebih tabung per hari nya.
Pantauan media, hingga saat ini warga tak mampu di Kota Muara Teweh masih kesulitan mendapatkan gas 3 kg bersubsidi. Mereka harus keliling kota untuk berburu. Itupun harga jual kisaran Rp50.000 sampai Rp60.000 per tabung.
“Suami saya beli tadi pagi Rp60.000 per tabung. Mau tidak mau karena untuk di pakai jualan sayur,” kata Dewi warga Kelurahan Lanjas kepada media ini.
Sebagian warga ada mendapatkan harga murah, saat di agen elpiji bongkar muat. Mereka beruntung dapat harga Rp35.000 per tabung di jual oleh agen. Namun agen membatasi pembelian orang per orang. Mereka lebih melayani pangkalan yang kini semakin menjamur karena perizinan dikeluarkan terus oleh otoritas teknis di daerah.
“Kalau beli di pangkalan juga susah, mereka sudah ada catatan dan langganan tertentu. Jadi kami yang tidak terdata ini harus berburu dulu mendaptkan harga murah,” kata sari warga Muara Teweh.(*)