1tulah.com,MUARA TEWEH-Permasalagan sebagai akibat relokasi pedagang di Pertokoan Barito Perman masih belum tuntas. Belasan pedagang kaki lima yang kini direlokasi menempati gedung lantai II Pertokoan Barito Permai, kembali mendatangi kantor DPRD Barito Utara, Selasa 24 Januari 2023.
Mereka mengadukan hal sama, tempat berjualan baru sepi kunjungan pembeli. Karenanya, mereka meminta kembali solusi dan pemecahannya, agar dagangan laku.
“Ini kedua kali kami datang ke kantor dewan. Kami sudah tidak tahan berjualan di lantai atas Pertokoan Barito Permai, karena sepi pengunjung. Toko kami sudah banyak yang tutup, dan sebagian justru kembali berjualan di lantai dasar,” kata H Sudin, salah satu perwakilan pedagang menyampaikan kepada anggota DPRD, saat hearing dengar pendapat, Selasa (24/1/2023).
Di tempat sama, Asisten III, Gazali Montalatua mengatakan, permasalahan pedagang di lantai II Barito PErmai, merupakan permasalahan lama yang belum tutas sampai saat ini.
Mesti dicari jalan keluar, agar pedagang betah berjualan dilantai atas dan pengunjung bisa ramai. “Salah satu solusinya menurut pemikiran kami, tangga masuk ke lantai atas mesti dirombak atau malah di tambah,” kata Gazali.
Sementara itu, Rusmin, pejabat mewakili Kadis Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara mengakui, jika pedagang tak betah berjualan di atas karena tidak laku.
Mereka meminta dispensasi agar bisa kembali berjualan di lantai dasar atau ditempat semula. “Kita restui usulan para pedagang pada rapat pertama bulan desember 2022 lalu,”ujarnya.
Dengan membuat perjanjian dengan pedagang. Boleh berjualan di lantai dasar pada jam tertentu. Tetapi kenyataannya dilanggar. “Kami perbolehkan berjualan pukul 13.00 WIB sampai malam. Tapi, kenyataannya saat dipantau, mereka justru sudah berjualan pad pukul 12.00 WIB,” beber Rusmin.
Surianor, anggota DPRD dari Partai Demokrat mengatakan, usulan merombak jembatan, mesti dirumuskan segera, jika itu menjadi solusi pemecahan.
“Nanti dianggaran perubahan mesti dimasukkan. Hal terpenting lainnya, pedagang mesti harus dikelompokkan. jangan yang berjualan baju digabung dengna pedagang lain,” kata dia.
Senada itu, anggota DPRD lainnya, Nety Herawati meminta, petugas Satpol PP dan dinas terkait untuk tidak bertindak tegas. Alangkah baiknya pedagang- pedagang diberi solusi terbaik, sehingga mereka bisa berjualan.
Sementara itu pimpinan rapat, Parmana Setiawan, mengakui bahwa untuk penanganan masalah pasar masih setengah hati. Padahal kata dia, pasar merupakan jantung kota. Keberadaannya selalu dikunjungi oleh warga masyarkat.
“Kita mesti sepakat pemerintah dan DPRD mencari jalan keluar. Tahun ini harusnya sudah diperbaiki pertokoan Barito Permai. Apalagi APBD 2023 tambahan dana dari pusat sangat banyak. Tetapi, ternyata untuk perbaiakn pertokoan Barito Permai justru tidak ada teranggarkan. jadi mari kita bersama pemerintah mencari solusi, agar pedagang bisa betah berjualan dan mereka bisa mendapatkan hasil seperti sebelum direlokasi,” tegas Wakil Ketua I DPRD Barito Utara ini.(Delia Anisya Fitri)