1tulah.com,BUNTOK-Dalam upaya mencegah angka kematian ibu dan anak, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mempersiapkan daerahnya mengikuti ajang lomba penilaian Gerakan Sayang Ibu (GSI) 2023 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Maksud pelaksanaan GSI ini adalah, bagaimana cara mencegah dan mengurangi angka kematian ibu dan anak saat persalinan,” ujar Mario Kepala DPPKBP3A Kabupaten Barsel saat diwawancarai wartawan di kantornya, Jumat (13/1/2023).
Ia menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PPA Provinsi Kalteng terkait hal tersebut, dan langsung melakukan tindak lanjut, dengan mengadakan rapat koordinasi dengan Instansi terkait.
“Jadi hasil rapat kemarin iyalah mempersiapkan Kabupaten Barsel untuk mngikuti ajang tersebut,” ucapnya.
Ia mengatakan, dari hasil tahun 2022 yang mengikuti ajang tersebut, akan menjadi tolok ukur pihaknya untuk memperbaiki hal-hal yang kurang. Sehingga bisa mencapai hasil yang lebih maksimal dan baik lagi di tahun 2023 ini.
“Memang ada beberapa desa yang akan menjadi lokus pilihan kita yang akan diseleksi kembali,” katanya.
Ia menambahkan, maka dari itu pada hari Selasa depan pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi kembali, dengan Instansi terkait guna membahas dan membawa data masing-masing dari desa yang sudah ditentukan.
“Ada lima desa yang sudah kita tentukan, apa saja yang bisa ditonjolkan maupun kelebihan dari masing-masing desa tersebut,” terang pria yang akrab disapa Mario ini.
Ia melanjutkan, sehingga seluruh tim yang terlibat bisa menilai, desa mana yang layak untuk mewakili Kabupaten Barsel di ajang GSI 2023 tingkat Provinsi Kalteng tersebut, karena setiap Kabupaten hanya bisa diwaikilkan satu desa saja.
Ia berharap, dengan adanya GSI ini untuk mewujudkan tujuan tersebut, sinergisitas saling bahu membahu antar OPD sangat diperlukan, karena ajang ini juga salah satu program penurunan angka stunting di daerah setempat.
“Mudah-mudahan dengan persiapan dan hasil yang lebih maksimal, untuk Kabupaten kita dalam mengikuti ajang GSI 2023 ini, bukan hanya setelah ajang selesai, namun akan tetap berkesinambungan dan berkelanjutan serta menjadi tolak ukur desa-desa lain untuk bisa menirunya,” kata Mario. (Alifansyah)