1tulah.com, MUARA TEWEH– 5 mega proyek besar multi years di Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah nilainya mencapai 175 miliar. Dari kesemuanya kontrak berjalan sejak tahun 2019 hingga berakhir Januari 2022. Artinya, semua proyek dengan nilai fantastis itu mesti dibayarkan seluruhnya di tahun 2022. Apa saja kelima proyek besar tersebut?
Kepala Dinas PUPR Barito Utara, Iman Tofik kepada 1tulah.com, Kamis (15/7/2021) siang mengatakan, kelima proyek fisik antara lain, pertama, pembangunan gedung RSUD Wing C dan terbuka hijau dengan nilai proyek 100 miliar.
Kedua, pembangunan fisik rehabilitasi Mesjid Raya Sirathalmustaqim nilai proyek 15 miliar. Ketiga, proyek fisik penataan kawasan Bumi Perkemahan Panglima Batur nilai proyek 10 miliar.
Keempat, proyek fisik pembanguna Jembatan Tumpung Laung-Montallat dengan nilai proyek 25 miliar serta proyek fisik pembangunan Jembatan Lemo nilai proyek 25 miliar.
“Kelima proyek fisik itu kontrak multi years nya 3 tahun berjalan, sejak Oktober 2019 sampai dengan Januari 2022,” ujar Iman Tofik.
Sayangnya Iman Tofik tak merinci terkait kemajuan 5 proyek, termasuk sudah terealiasi berapa pembayaran dan sisa tunggakan yang harus di bayar di tahun 2022.
Namun dari informasi diperoleh 1tulah.com, APBD Barito Utara 2022 akan banyak terbebani. Selain diakibatkan rasionalisasi dan refocusing anggaran Covid-19, Pemkab juga terbebani pengeluaran biaya rutin, seperti gaji dan tunjangan pegawai rutin.
Belum lagi jika Pemkab harus membayar kekurangan seluruh pembiayaan 5 kontrak multi years sebesar 125 miliar dan akan masuknya lagi proyek-proyek besar lain di tahun 2022.
Sekedar di ketahui, APBD Barito Utara saat ini sebesar 1,162 Trilliun. Adapun pengeluaran rutin untuk belanja pegawai gaji dan tunjangan alias biaya operasional di taksir mencapai 750 miliar. Belanja modal 200 miliar lebih dan masih banyak lagi biaya lain yang juga terpakai di APBD. (eni)