“Pasien yang dirawat butuh Informasi apa itu Covid serta butuh penguatan fsikis Mental. Terbukti bisa menyembuhkan dengan cepat”
Pernah kah kita diluar sana membayangkan aktifitras para pasien covid-19 yang di isolasi dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit? apa saja yang mereka lakukan, berikut wawancara 1tulah.com, dengan seorang mantan pasien covid-19.
Namanya, Haji Domi Sono A.Md. Kep. SKM. M.Kes. Iya merupakan salah satu tenaga kesehatan, yang ditunjuk membantu penanganan Covid-19 di Barito Utara.
Ditengah tugas mulia, warga asli Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah ini, dinyatakan terjangkit virus Corona, bersama 4 tenaga kesehatan lainnya, tanggal 28 Juli 2020 lalu.
Merekapun lalu di isolasi, dan kini sudah bisa menghirup udara segar, setelah sempat dirawat 13 hari di Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara(Barut), Kalimantan Tengah..
Awalnya, dirinya tak menyangka terkena virus, karena merasa badan fit dan sehat. Namun akhirnya sadar, jika dirinya pernah bersinggungan dengan orang-orang terpapar virus berasal dari Wuhan(China) ini. Apalagi, sejak awal pandemi covid-19 media April, dirinya turut terlibat di penanganan. baik dari penguburan pasien covid meninggal dunia, mengantar pasien rujuk ke Palangka Raya, hingaa mengantar hasil swab PCR ke Lab di Provinsi Kalteng.
Berkat perjuanganya yang tak menyerah, kini pria 40 tahun itu bisa kembali berkumpul dengan kedua anak dan istri tercinta serta para sahabat.

“Alhamdulillah saya dan bersama empat belas pasien covid lain dinyatakan sembuh pada tanggal 9 Agustus kemarin. Sempat 13 hari saya mendapat perawatan diisolasi di rumah sakit,” kata Domi Sono, ketika di hubungi 1tulah.com, Selasa(11/8/2020).
Bagaimana bisa sembuh cepat? padahal covid-19 ini belum ditemukan obatnya. Dia menceritakan, ada beberapa faktor sangat berpengaruh secara signifikan terhadap kesembuhan pasien covid. Selain perlunya informasi kepada pasein yang jelas tentang covid-19, penguatan fsikis/mental, dan motivasi menjadji hal utama, sehingga mereka tidak merasa jenuh ketika di rawat. Tentunya dengan tidak mengenyampingkan protokol kesehatan.
Dirinya melihat dan merasakan sendiri, selama di isolasi, pasien rata-rata memerlukan motivasi baik dari tenaga kesehatan, keluarga, atau orang terdekat/sekitarnya. Karena beban fsikis mereka semua down. Apalagi pasien covid ditambah ada penyakit penyerta(komplikasi). Otomatis memperlambat kesembuhan.
“Karena fsikis dan mental terganggu apapun yang diberikan kepada pasien, makanan, obat–obatan atau yang lainnya pastinya tidak bisa diterima dengan baik,” kata Domi.
Apa aktifitas keseharian, selain mendapat perawatan medis? saat dirinya di isolasi, semua pasien baik itu pasien umum dan tenaga kesehatan yang terpapar Covid, di ajaknya untuk selalu semangat, ceria dan bahagia. karena itu kunci melawan virus covid.
“Mereka saya ajak olahraga setiap pagi, sekaligus memberi mereka pencerahan apa itu covid-19 dan cara melawannya. Alhamdulillah, itu bisa jadi obat mujarab. tadinya mereka hanya berbaring di tempat tidur, dengavn infus menancap di tangan. Sejak saya ada mereka ikut aktifitas, olahraga dan ngobrol bersama dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” ungkapnya.
Intinya kata dia, selalu berpikir positif dan semangat. Memang tidak mudah, tetapi setidaknya dengan semangat membawa hasil tubuh tetap terjaga. Karena dengan berfikir positif, itu menjadi salah satu modal agar kondisi tetp fit dan bugar. Hal tak kalah penting berdoa kepada Allah sesuai kepercayaan masing-masing,” imbuhnya.
Dan bukti nyatanya, dari berpikir positif, ceria, dan semangat, serta berolah raga rutin, hal paling ditunggu semua pasien covid berita gembira hasil swab negatif alias sembuh pun tiba. Dia mencotohkan, ada pasien yang sudah 51 hari dirawat bisa sembuh bareng dirinya. Sebelum dirinya di isolasi, pasien bernama Ny Ruslianoor dari Desa Tumpung Laung Kecamatan Montallat, hanya diam di kamar dan baring. tak ada aktifitas lain, apalagi ngobrol dengan sesama pasien.
“Setalah saya ada, dia dan yang lain diajak beraktifitas seperti biasa di kala sehat mereka saya ajak ngobrol. Intinya mereka dibuat ceria dan bahagia. “Alhamdulillah, kini saya dan mereka sudah dinyatakan sembuh total. Kami juga sudah buat grup WA, sebagai alumni mantan pasien Covid,” kelakar Domi.(*)