1tulah.com,MUARA TEWEH– Bandar Udara(bandara) H Muhammad Sidik di Desa Terinsing Kecamatan Teweh Selatan, Barito Utara, Kalimantan Tengah(Kalteng) ternyata rawan longsor. Pemerintah pusatpun mengganggarkan dana senilai 13 miliar di tahun 2019. Hingga kini tahapan pekerjaannya belum rampung. Malah bisa dikatakan melampaui batas kontrak kerja yang dipatok 100 hari.
Berdasarkan plang proyek dengan Nomor:KU.003/1.977/MTW/2019, kontrak kerja di mulai tanggal 23 September 2019. Total biaya pekerjaan sebesar Rp13,42 miliyar bersumber dari dana APBN anggaran 2019. Kegiatan inipun masuk dalam pendampingan TP4D. Dalam papan proyek juga tertera berupa pekerjaan lanjutan penanggulangan longsor dengan tiang pancang pada STA 0+300 sampai dengan 0+500 satu paket.
Pantauan 1tulah.com di lapangan,Kamis(20/2/2020) siang, hanya ada tiga orang pekerja. Mereka terlihat memasang beberapa pipa ukuran besar di sisi kiri runway(landasan pacu,red) ujung bandara. Belum diketahui sejauh mana pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
“Masih dalam tahapan pekerjaan. Belum tau kapan selesai mungkin tidak lama lagi. Masalah lain, silahkan tanya ke pimpinan,” ujar salah pekerja kepada wartawan.
Pantauan lain dilapangan, ternyata tak hanya proyek penanggulangan longsor saja yang belum rampung. Lahan parkir pengunjung juga belum diaspal atau dilapis. Malah kontras terlihat lobang memanjang di beberapa titik bekas pembuangan air. Selain itu pagar pembatas keliling belum semua terpasang. Pipa jaringan air dan taman depan apron juga masih dalam tahap dikerjakan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bandara HM Sidik yang dulunya menggunakan nama seorang pahlawan heroik daerah ini Panglima Batur, akan diresmikan dalam waktu dekat. Muncul pertanyaan masyarakat. Kenapa cepat diresmikan, jika beberapa pekerjaan keamanan, keselamatan dan fasilitas lain belum rampung?.
Kepala UPBU Beringin Muara Teweh, Djarot Nugroho menghindar dari wartawan, Rabu (19/2) ketika hendak, dikonfirmasi. “Saya dipanggil kadis Perhubungan, nanti takut terlambat,” katanya sembari berlari ke dalam mobil dinas nya.(eni)