Baru Disadari Setelah 4 Hari! Kak Seto Blak-blakan Alami Stroke Ringan yang Serang Fungsi Kognitif

- Jurnalis

Selasa, 4 November 2025 - 17:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seto Mulyadi atau Kak Seto di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta, Kamis (10/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Seto Mulyadi atau Kak Seto di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta, Kamis (10/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

1TULAH.COM-Psikolog anak legendaris, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, mengejutkan publik dengan pengakuannya terkait serangan stroke ringan yang ia alami.

Yang lebih mengkhawatirkan, pria berusia 74 tahun ini mengaku terlambat menyadari gejala serius tersebut, hingga baru memeriksakan diri ke dokter setelah empat hari berlalu.

Padahal, penanganan golden period atau masa kritis untuk stroke idealnya harus dilakukan dalam waktu 4,5 jam setelah serangan pertama. Keterlambatan ini bisa berdampak fatal, namun untungnya kondisi Kak Seto kini berangsur membaik.

Hal ini diungkapkan Kak Seto saat ditemui awak media di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/11/2025).

⏳ Melewati Masa Kritis 4,5 Jam: Terlambat Diperiksa Empat Hari

Kak Seto mengungkapkan sendiri betapa kritisnya penanganan stroke yang ia hadapi. Ia mengakui terlambat merespons gejala awal yang ia rasakan.

“Masa kritisnya itu 4,5 jam, saya terlambat empat hari baru diperiksa, di-MRI, dan ternyata harus dirawat,” ungkap Kak Seto.

Baca Juga :  KPK sebut Tak Hentikan Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag

Keterlambatan selama empat hari ini sangat berisiko, mengingat dalam kasus stroke, setiap menit yang terbuang berarti sel otak yang mati semakin banyak. Penegasan Kak Seto ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk mengenali dan merespons gejala stroke secepat mungkin.

🧠 Gejala Stroke yang Menyerang Kognitif: Linglung dan Bingung

Gejala stroke yang dialami Kak Seto terbilang berbeda dari gambaran stroke umum yang sering dikenal (seperti kelumpuhan anggota gerak). Serangan stroke ringan pada Kak Seto justru mengenai bagian kognitif otaknya, yaitu fungsi berpikir.

  • Bukan Motorik: Serangan tidak menyerang fungsi gerak atau motorik tubuhnya, sehingga ia tidak menunjukkan gejala kelemahan pada tangan atau kaki.
  • Kognitif Terdampak: Yang terpengaruh adalah kemampuan berpikir.

Hal inilah yang membuatnya sempat merasa linglung dan bingung tanpa menyadari bahwa gejala tersebut merupakan pertanda serangan stroke serius.

“Iya, kena stroke ringan, tapi yang terkena kognitifnya. Jadi kemampuan berpikir, jadi sempat seperti linglung, seperti bingung gitu ya,” jelasnya.

Baca Juga :  MK Tolak Gugatan! Masa Jabatan Kapolri Tetap Berdasarkan Usia Pensiun, Bukan Periode Presiden

Gejala seperti sulit fokus, mudah bingung, atau kesulitan berkonsentrasi termasuk dalam manifestasi stroke yang menyerang area otak bagian depan atau tengah yang berkaitan dengan fungsi kognitif.

🩺 Diagnosis dan Tindak Lanjut: MRI dan Perawatan Intensif

Setelah gejala linglung dan pusing yang tak kunjung mereda, Kak Seto akhirnya dibawa untuk menjalani pemeriksaan medis menyeluruh.

  1. Pemeriksaan MRI: Melalui Magnetic Resonance Imaging (MRI), tim medis akhirnya mendiagnosis bahwa Kak Seto mengalami stroke ringan (mild stroke).
  2. Perawatan: Berdasarkan temuan ini, ia disarankan untuk segera dirawat inap selama beberapa hari guna memulihkan kondisinya dan mendapat pemantauan yang optimal.

Meskipun terkenal dengan gaya hidup sehat dan aktif, Kak Seto tetap tidak luput dari risiko penyakit di usia senja.

Kasusnya menjadi pelajaran berharga: deteksi dini adalah kunci utama dalam penanganan stroke, bahkan untuk gejala ringan yang hanya menyerang fungsi kognitif. (Sumber:Suara.com)

Berita Terkait

Standar Profesionalisme Hancur: Ahli Gizi Dilecehkan, Risiko Keracunan Ancam Program Gizi Anak
Perburuan Slot Piala Dunia 2026 Memanas: 32 Negara Lolos, Perebutan 16 Tiket Tersisa!
Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi Perempuan di Tumpukan Sampah Cipayung
Akses Transportasi Sulit, Ekonomi & Kesehatan DAS Barito Terhambat: Sorotan Legislator Kalteng!
Gebrakan Prabowo! Tiap Kelas Dilengkapi Smartboard (IFP), Didanai Uang Hasil Korupsi!
KPK Gencar Usut Korupsi Haji Kemenag 2023–2024: Belasan Pengusaha Travel Dipanggil Massal
Fenomena Labubu dari Blind Box ke Hollywood: Efek Lisa BLACKPINK Bawa Art Toy Jadi Film Sony
Anggota DPRD Kalteng Desak Pembangunan Merata: Infrastruktur Jalan Desa Balawa, Maipe, Sarapat Mendesak
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 10:25 WIB

Standar Profesionalisme Hancur: Ahli Gizi Dilecehkan, Risiko Keracunan Ancam Program Gizi Anak

Selasa, 18 November 2025 - 08:20 WIB

Perburuan Slot Piala Dunia 2026 Memanas: 32 Negara Lolos, Perebutan 16 Tiket Tersisa!

Senin, 17 November 2025 - 17:26 WIB

Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi Perempuan di Tumpukan Sampah Cipayung

Senin, 17 November 2025 - 16:48 WIB

Akses Transportasi Sulit, Ekonomi & Kesehatan DAS Barito Terhambat: Sorotan Legislator Kalteng!

Senin, 17 November 2025 - 16:21 WIB

Gebrakan Prabowo! Tiap Kelas Dilengkapi Smartboard (IFP), Didanai Uang Hasil Korupsi!

Senin, 17 November 2025 - 15:21 WIB

KPK Gencar Usut Korupsi Haji Kemenag 2023–2024: Belasan Pengusaha Travel Dipanggil Massal

Senin, 17 November 2025 - 01:59 WIB

Fenomena Labubu dari Blind Box ke Hollywood: Efek Lisa BLACKPINK Bawa Art Toy Jadi Film Sony

Minggu, 16 November 2025 - 20:08 WIB

Anggota DPRD Kalteng Desak Pembangunan Merata: Infrastruktur Jalan Desa Balawa, Maipe, Sarapat Mendesak

Berita Terbaru