1TULAH.COM – Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) menyampaikan bahwa tiga jasad warga negara Indonesia (WNI) korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, harus diidentifikasi melalui tes DNA.
Kepala Bidang Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko, menjelaskan bahwa kondisi jasad sangat rusak akibat kebakaran sehingga sulit dikenali dengan metode biasa.
Hal ini berbeda dengan dua jasad WNI lain serta tiga jasad warga negara asing (WNA) yang kondisinya tidak separah itu sehingga lebih mudah teridentifikasi.
Menurut Yandiko, meskipun dua jasad WNI lainnya tidak mengalami kerusakan parah, proses identifikasi tetap membutuhkan pendalaman lebih detail.
Tim akan menggunakan teknik superimposisi kraniofasial untuk mencocokkan data mortem dengan kondisi jasad.
Sementara itu, tiga jasad WNA telah berhasil teridentifikasi lebih dulu. Ia berharap seluruh proses dapat segera tuntas dan meminta doa agar semua korban dapat teridentifikasi dengan jelas demi kepastian bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kecelakaan helikopter ini menewaskan delapan orang, terdiri atas pilot Kapten Haryanto asal Batam, teknisi Hendra Darmawan dari Luwu, Sulawesi Selatan, serta enam penumpang: Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Kuantan Singingi, Riau), Yudi Febrian Rahman (Pekanbaru, Riau), dan Andys Rissa Pasulu (Balikpapan, Kalimantan Timur).
Helikopter yang hilang kontak pada Senin (1/9) pukul 08.54 WITA itu ditemukan Tim SAR pada Rabu (3/9) di kawasan hutan sekitar 700 meter dari koordinat awal yang diberikan KNKT. Seluruh korban berhasil dievakuasi pada Kamis (4/9) malam.
Penulis : Dedy Hermawan