Aktivis 98 dan Mantan Aktivis BEM SI Minta Mahasiswa Obyektif dan Rasional dalam Menilai Kebijakan Pemerintah

- Jurnalis

Rabu, 19 Februari 2025 - 07:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demo BEM SI di kawasan Patung Kuda, Jakarta. (Suara.com/Moh Reynaldi Risahondua)

Demo BEM SI di kawasan Patung Kuda, Jakarta. (Suara.com/Moh Reynaldi Risahondua)

1TULAH.COM-Khalid Zabidi, seorang aktivis reformasi 98 dari ITB, dan Fauzan Irvan, mantan aktivis BEM SI, menyerukan kepada mahasiswa untuk bersikap obyektif dan rasional dalam menilai kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Keduanya menekankan pentingnya memahami konteks dan mengkaji informasi secara mendalam sebelum menyampaikan aspirasi.

100 Hari Kerja Presiden Prabowo

Khalid Zabidi mengingatkan bahwa masa kerja Presiden Prabowo baru mencapai 100 hari pertama. Menurutnya, pemerintah telah melakukan banyak kebijakan yang pro rakyat dan melakukan terobosan dalam berbagai cara untuk menjalankan program terbaik bagi rakyat.

“Mahasiswa perlu memahami, Presiden Prabowo baru 100 hari dan sudah lakukan banyak kebijakan yang pro rakyat dan melakukan terobosan dalam berbagai cara bagaimana bisa menjalankan program terbaik buat rakyat,” ujar Khalid kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).

Komunikasi dan Publikasi Pemerintah

Khalid juga menyoroti kemungkinan adanya kesalahpahaman di level masyarakat, termasuk mahasiswa, akibat gagalnya komunikasi dan publikasi pemerintah yang tidak sampai kepada mereka.

Baca Juga :  Musrenbang dan Safari Ramadhan 1446H: Wabup Barsel Kristianto Yudha Jalin Kedekatan dengan Warga Dusun Hilir

“Bisa jadi, kemarahan mahasiswa ini karena kegagalan komunikasi publik pemerintah kepada publik, masyarakat tidak mendapatkan substansi dan manfaat dari program pemerintah Prabowo,” tegas Khalid Zabidi.

Kajian Aspirasi Mahasiswa

Fauzan Irvan mengingatkan mahasiswa mengenai pentingnya mengkaji aspirasi yang disuarakannya. Ia mencontohkan salah satunya adalah masalah kebijakan efisiensi anggaran yang dikhawatirkan mengakibatkan terhentinya beasiswa, kenaikan UKT, dan tidak dibayarkannya tunjangan kinerja (tukin) dosen.

Menurut Fauzan, kekhawatiran tersebut sebenarnya sudah dijawab oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani dan DPR Sufmi Dasco. Keduanya telah memberikan konferensi pers yang menjelaskan bahwa tidak ada penghentian beasiswa, kenaikan UKT, maupun tidak dibayarkannya tukin dosen.

“Sebenarnya, pemerintah melalui Menkeu Sri Mulyani dan DPR Sufmi Dasco telah menjelaskan bahwa kekhawatiran itu tidak benar, karena tidak ada penghentian beasiswa dan kenaikan UKT serta tidak dibayarkannya tukin dosen,” tutur Fauzan.

Baca Juga :  MenHAM Pigai Tepis Tudingan Eks Mendiktisaintek Satryo Prabowo Alergi Demo: Jangan Percaya!

Komitmen Pemerintah Terhadap Tukin Dosen

Terkait tukin dosen, Fauzan Irvan mendesak pemerintah untuk memenuhi komitmennya sehingga bisa menentramkan para mahasiswa.

“Saya berharap tukin dosen segera dibayarkan oleh pemerintah agar para mahasiswa bisa tentram,” pinta Fauzan Irfan.

Lebih lanjut, Fauzan meminta mahasiswa untuk mengkaji lagi kebijakan pemerintahan Prabowo mana yang tidak sesuai dengan aspirasi mahasiswa sehingga jadi masukan bagi perbaikan program pemerintahan.

“Baiknya, dikaji lagi, mana kebijakan atau program yang dianggap tidak sesuai dengan aspirasi mahasiswa agar terjadi perbaikan dalam pelaksanaannya,” pungkasnya.

Seruan dari aktivis 98 dan mantan aktivis BEM SI ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih obyektif dan rasional dalam menilai kebijakan pemerintah. Dengan kajian yang mendalam dan informasi yang akurat, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang lebih konstruktif dalam pembangunan bangsa. (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

Luna Maya Tampil Beda dengan Pixie Cut, Banjir Pujian Netizen!
KPK OTT Pejabat dan Anggota DPRD OKU, 8 Orang Diamankan!
Pramono Diminta Tetap Jalankan Program Sarapan Bergizi Gratis, Pengamat: Peluang Dongkrak Kepercayaan Publik
Warga Demo Bawaslu Barito Utara, Tuntut Penegakan Hukum Dugaan Money Politik Tidak Tebang Pilih!
Jadwal Cuti Bersama Idul Fitri 2025: Liburan Panjang dan Tips Mudik Aman!
Bakti Sosial Kodim 1012/Buntok: Bersihkan Masjid dan Santuni Panti Asuhan Jelang HUT Korem
Hanya 5,48% Anak Disabilitas Bersekolah: Potret Suram Akses Pendidikan di Indonesia
Timnas Indonesia Tantang Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Adu Gengsi Pemain Abroad!
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 09:40 WIB

Luna Maya Tampil Beda dengan Pixie Cut, Banjir Pujian Netizen!

Sabtu, 15 Maret 2025 - 20:05 WIB

KPK OTT Pejabat dan Anggota DPRD OKU, 8 Orang Diamankan!

Sabtu, 15 Maret 2025 - 19:18 WIB

Pramono Diminta Tetap Jalankan Program Sarapan Bergizi Gratis, Pengamat: Peluang Dongkrak Kepercayaan Publik

Sabtu, 15 Maret 2025 - 14:09 WIB

Jadwal Cuti Bersama Idul Fitri 2025: Liburan Panjang dan Tips Mudik Aman!

Sabtu, 15 Maret 2025 - 12:55 WIB

Bakti Sosial Kodim 1012/Buntok: Bersihkan Masjid dan Santuni Panti Asuhan Jelang HUT Korem

Sabtu, 15 Maret 2025 - 08:54 WIB

Hanya 5,48% Anak Disabilitas Bersekolah: Potret Suram Akses Pendidikan di Indonesia

Sabtu, 15 Maret 2025 - 06:16 WIB

Timnas Indonesia Tantang Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Adu Gengsi Pemain Abroad!

Jumat, 14 Maret 2025 - 20:29 WIB

Kantor Wamen Komdigi Digeledah Terkait Kasis Korupsi PDNS: Kita Serahkan Proses Hukumnya

Berita Terbaru

KPK melakukan operasi tangkap tangan di OKU [istock]

Berita

KPK OTT Pejabat dan Anggota DPRD OKU, 8 Orang Diamankan!

Sabtu, 15 Mar 2025 - 20:05 WIB

Kesehatan

Ketahui 5 Gejala Penyakit Hati Sejak Dini Sebelum Terlambat

Sabtu, 15 Mar 2025 - 18:41 WIB