1TULAH.COM – Kementerian Perindustrian Korea Selatan telah mengambil langkah untuk sementara waktu memblokir akses karyawan ke startup kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, karena alasan keamanan.
Keputusan ini diumumkan oleh seorang pejabat kementerian pada 5 Februari, seiring dengan meningkatnya kewaspadaan pemerintah terhadap layanan AI generatif.
Pemerintah juga telah mengeluarkan peringatan kepada kementerian dan lembaga pemerintah lainnya agar lebih berhati-hati dalam menggunakan AI, termasuk DeepSeek dan ChatGPT, dalam lingkungan kerja mereka.
Selain kementerian, beberapa lembaga lain di Korea Selatan juga telah menerapkan kebijakan serupa.
Perusahaan listrik negara, Korea Hydro & Nuclear Power, lebih dulu memblokir layanan AI seperti DeepSeek sejak awal bulan ini. Kementerian Pertahanan juga telah melarang akses ke DeepSeek di komputer militer, sementara Kementerian Luar Negeri membatasi aksesnya pada perangkat yang terhubung ke jaringan eksternal.
Meskipun demikian, belum ada kepastian apakah tindakan serupa akan diterapkan terhadap ChatGPT.
Korea Selatan bukan satu-satunya negara yang mulai membatasi penggunaan DeepSeek.
Sebelumnya, Australia dan Taiwan telah melarang penggunaan startup AI ini di perangkat pemerintah, dengan alasan potensi risiko keamanan.
Di Eropa, Otoritas Perlindungan Data Italia memerintahkan DeepSeek untuk menghentikan layanannya di negara tersebut karena tidak memenuhi regulasi privasi.
Sementara itu, beberapa negara lain, termasuk AS dan India, masih mengkaji dampak dari penggunaan teknologi AI ini.
Dengan semakin banyaknya negara dan perusahaan yang membatasi penggunaan DeepSeek, tampaknya kekhawatiran terhadap dominasi AI China di sektor keamanan dan teknologi semakin menguat.
Penulis : Dedy Hermawan