1tulah.com, MUARA TEWEH – Anggota DPRD Barito Utara (Barut), Kalteng, Haji Tajeri menyatakan telah meminta badan musyawarah (banmus) dewan melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama instansi terkait, khususnya RSUD Muara Teweh.
Hal itu menyusul mahalnya tarif parkir dan tanpa karcis resmi di RSUD Muara Teweh yang banyak dikeluhkan warga desa.
“Saya sebagai wakil rakyat yang dititipkan amanah oleh rakyat berkewajiban menyampaikan keluh kesah masyarakat, termasuk masalah biaya parkir di RSUD Muara Teweh. Inilah tugas dan kewajiban saya sebagai wakil rakyat, saya tidak duduk dan berdiam diri saja di rumah atau di kantor yang ruangannya ber AC, sejuk, enak tentunya, tanpa kerja, masa bodoh lalu dapat gaji,” ungkap legislator Haji Tajeri, kepada 1tulah.com, Sabtu pagi, 16 November 2024.
Politisi senior Partai Gerindra Barut ini, menuturkan, dirinya wajib menjalankan amanah dari rakyat, melakukan reses ke daerah pemilihan yang sudah dijadwalkan 3 kali dalam setahun.
Di luar reses pun pihaknya tentunya wajib turun lapangan apabila ada laporan masyarakat, apakah masalah jalan yang rusak, harga elpiji 3 Kg yang mahal dan lain-lainnya.
“Saya berkomentar di media siap bertanggung jawab, dan siap mendatangkan masyarakat yang berbicara/melaporkan kepada saya masalah hilang helm, dipungut berulang kali, bayar tanpa karcis, walaupun kami sebagai wakil rakyat masih ada kekurangan, itulah manusia,” tutur Haji Tajeri.
Sebagai abdi negara dia bilang, digaji dari uang rakyat, jangan merasa enak, duduk-duduk main HP, sementara masyarakat perlu pelayanan yang baik dan benar. Inilah fakta yang pernah pihaknya saksikan terkait pelayanan di RSUD Muara Teweh.
Dia menyarankan agar semua abdi negara pada saat bekerja jangan main HP, karena digaji untuk bekerja, pekerjaan bukan menunggu tapi pekerjaan diciptakan oleh individu sendiri
“Saya meminta kepada Badan Musyawarah DPRD Barito Utara menjadwal rapat dengar pendapat berkaitan masalah parkir dengan instansi terkait, dipandang perlu Bapak Pj Sekda hadir, harapan kami masalah ini agar jelas dan tuntas,” tegas Haji Tajeri.
“Apakah tidak ada lagi sumber Pendapatan Asli Daerah yang lain selain yang namanya parkir, terkhusus biaya parkir di RSUD Muara Teweh?” imbuh dia mempertanyakan.
Selain itu, Haji Tajeri juga mempertanyakan pembangunan RSUD mewah dan megah, “Tapi pelayanan patut dipertanyakan, kok malah ada beberapa dokter spesialis yang baru-baru ini pindah tugas, ada apa yang terjadi di RSUD Muara Teweh?” tutup legislator Haji Tajeri.
Penulis: Aprie
Editor: Aprie