1tulah.com, AMUNTAI – Calon wakil bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel) H Didi Buhari dari pasangan calon (paslon) nomor urut 2, berkomitmen untuk mengembalikan masa kejayaan petani di wilayah HSU di tengah ancaman gulma susupan gunung hingga tata kelola air.
Hal ini disampaikan calon wakil bupati dari paslon nomor urut 2 di Pilkada 2024 HSU, Didi Buhari kepada 1tulah.com, Selasa (15/10/2024).
Sebagai calon wakil bupati dari H Husairi Abdi, Didi Buhari menyoroti permasalahan utama yang dihadapi sektor pertanian, yakni ancaman gulma “susupan gunung” yang menghambat produktivitas lahan sawah.
“Buruknya tata kelola air dan musibah banjir yang kerap melanda area persawahan semakin memperparah kondisi petani di Hulu Sungai Utara,” ucapnya.
Menurut Didi Buhari, susupan gunung, sejenis gulma air yang tumbuh subur di lahan basah, telah menjadi tantangan besar bagi petani di HSU. Gulma ini menyebar cepat dan menutupi areal sawah, sehingga mengakibatkan area persawahan tidak bisa dimanfaatkan lagi.
“Masalah gulma ini sudah berlangsung bertahun-tahun, dan hingga kini belum ada solusi yang efektif dari pemerintah daerah, meski dilakukan penyemprotan hasilnya malah terbalik dengan harapan, bukannya berkurang tetapi semakin bertambah,” kata Didi Buhari.
Ia menambahkan, selain masalah susupan gunung, tata kelola air yang belum optimal juga turut menjadi penghambat utama produktivitas pertanian. Banyak saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga distribusi air ke lahan pertanian tidak merata.
Saat musim kemarau, areal persawahan tidak mengering para, sedangkan di musim hujan, banyak sawah yang terendam akibat buruknya drainase. Kondisi ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi para petani.
“Petani kita bukan hanya menghadapi tantangan hama, tetapi juga tata kelola air yang amburadul. Kami harus memastikan bahwa irigasi diperbaiki agar aliran air ke sawah dapat diatur dengan baik sesuai kebutuhan,” tegas H Didi Buhari, yang merupakan calon wakil bupati dari Husairi Abdi, yang telah melakukan blusukan ke berbagai daerah terdampak.
Didi Buhari juga menyinggung soal musibah banjir yang menjadi masalah tahunan di wilayah HSU. Setiap musim penghujan, banjir kerap melanda area persawahan, mengakibatkan gagal panen dan menurunkan pendapatan petani. Kondisi ini diperparah oleh minimnya perhatian terhadap infrastruktur penanganan banjir.
“Kami berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola air dan mengatasi banjir. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun infrastruktur irigasi dan pengendalian banjir yang lebih baik,” tambah Didi.
Komitmen Didi Buhari dan Husairi Abdi dalam bidang pertanian diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi para petani di HSU. Dengan mengatasi permasalahan gulma, memperbaiki irigasi, dan mengendalikan banjir, mereka yakin kejayaan pertanian di HSU dapat kembali terwujud.
Penulis: Windi Hidayat
Editor: Aprie