1TULAH.COM, Muara Teweh – Sebuah video viral di media sosial terkait penurunan baliho milik Ganjar Pranowo di Kota Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Dalam video bersurasi 30 detik itu, menuding oknum TNI bernama Edi Purwoko memerintahkan penurunan sepihak baliho Ganjar Pranowo.
Edi Purwoko diketahui adalah Dandim 1013 Muara Teweh.
Video viral tersebut disebarkan melalui akun instagram @chchotimah atau Chusnul Chotimah. Postingannya sekejab ramai komentar warga netizen.
Selain di Akun Instagram nya, Chusnul Chotimah juga menyebarkan video di akun Twiter nya.
Narasinya, berbunyi Maaf puspenTni betulkah kejadian ini? Masihkah Indonesia negara demokrasi?
Arogan, Demokrasi Dibungkam!!! Oknum TNI ancam relawan copot baliho Ganjar Pranowo.
Video-video ini juga ramai berseliweran di group-group WhatpApps. Tudingan menyebut, Panwaslu pun di paksa hadir menyaksikan ditemani satpol PP agar aksi nya ini terlihat legal. Padahal pemasangan baliho ini sah-sah saja karena belum memasuki masa kampanye.
Hal ini seperti disebarkan aku twiter @Sangrewok.
Terkait tudingan ini, Dandim 1013 Muara Teweh, Letkol (Inf) Edi Purwoko, mengatakan, menghadapi kontentasi politik seluruh jajaran di bawah Kodim 1013 Muara Teweh, Kalimantan Tengah, berkomitmen siap mendukung dan mengamankan pesta demokrasi Pemilu 2024.
Perintah dari pimpinan tertinggi TNI kepada seluruh prajurit cukup jelas dan tegas, agar seluruh prajurit menjaga “Netralitas TNI”.
Netralitas TNI meliputi sikap yang dilakukan tanpa memihak maupun anti dengan Capres dan Partai tertentu. Prajurit TNI dilarang keras menggunakan fasilitas TNI untuk mendukung kegiatan/kepentingan partai politik,” tegas Dandim 1013/MTW Letkol (Inf) Edi Purwoko, Minggu 16 Juli 2023.
Diapun menerangkan bahwa, baliho yang diturunkan berdiri di lahan milik Kodim 1013 Muara Teweh.
“Banner foto Capres Ganjar Pranowo yang berada di lahan Kodim 1013/MTW. Guna menghindari adanya pertanyaan yang meragukan netralitas TNI, maka Kodim berkoordinasi dengan Satpol PP serta Panwas untuk mencopot banner tersebut, ” terangnya.
Hal tersebut juga sejalan dengan perintah Panglima TNI kepada seluruh jajaran supaya bersikap netral. Kodim 1013/MTW mendukung penuh dan terus menjalankan perintah tersebut secara konsisten.
Dandim menegaskan netralitas TNI tak perlu diragukan, karena sejak pemilu pertama dihelat, TNI khususnya jajaran Kodim 1013/MTW tetap netral sampai kini.
Sikap netral Kodim 1013/MTW merupakan penjabaran perintah UU, sekaligus demi menjaga keamanan menuju kontestasi pemilu 2024.
“TNI menjaga dan melindungi negara, dan jangan sampai rakyat menjadi korban. Itu pentingnya netralitas TNI, ” sebut Edy.
Dandim 1013/MTW mengingatkan kembali sekaligus menyegarkan kesadaran para personilnya, karena ada indikasi eskalasi politik terus meningkat menjelang pengumuman capres dan cawapres pada Oktober mendatang.
Terpisah, Petugas Panwas Kecamatan, Nasution dikonfirmasi media ini menambahkan, terkait kasus ini mereka Panwas Kecamatan juga diminta membuat laporan ditembuskan ke Bawaslu Kabupaten, Provinsi hingga ke Bawaslu Pusat.
Dirinya mengakui hadir saat penurunan baliho itu. “tapi kalau seperti kabar beredar di group-group WhatApps dan media sosial jika kami ditekan tidak benar,” kata Nasution.(*)