1TULAH.COM – Keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina.
Keputihan normal terjadi pada wanita yang masih mengalami menstruasi.
Keputihan normal terjadi setidaknya 6 bulan sebelum seorang wanita mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.
Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon di dalam tubuh.
Dokter Zaidul Akbar memberikan saran untuk menghindari makanan olahan tepung dapat menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.
Keputihan yang tidak normal, yang ditandai dengan peningkatan jumlah keputihan, perubahan warna menjadi kekuningan, hijau, coklat, atau abu-abu, disertai dengan bau tak sedap, gatal, dan iritasi pada vagina, harus diwaspadai.
Dalam sebuah video di kanal YouTube resminya, dokter Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa makanan bertepung termasuk dalam kategori makanan yang memicu tingginya zat asam dalam tubuh, yang disebut sebagai acid forming food.
“Lendir kalau sudah muncul di badan, maka dia akan lengket di mana-mana tidak hanya di saluran napas, tapi di jantung, di pencernaan. Semuanya bisa lengket maka salah satu yang harus disingkirkan itu,” ungkap dr. Zaidul.
Menurutnya, makanan yang memicu produksi zat asam dalam tubuh dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan menyebabkan masalah seperti keputihan yang tidak normal, bahkan dapat meningkatkan risiko kanker.
“Ketika dia muncul keputihan yang tidak normal maka otomatis ada pemicu ketidakseimbangan atau pH yang terlalu asam. Kalau tingkat pH dalam tubuh sudah berubah secara umum, maka yang terjadi semua akan bermasalah dan termasuk bisa memicu kanker,” pungkasnya.
Namun, Medical News Today melaporkan bahwa makanan yang dapat meningkatkan tingkat alkalinitas atau memiliki efek basa dalam tubuh, dapat membantu mencegah atau melawan kelebihan asam.
Sebagian besar makanan ini ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran.
Ternyata, jeruk yang memiliki rasa asam dapat meningkatkan tingkat alkalinitas dalam tubuh setelah melalui proses metabolisme.
Sementara itu mengutip WebMD, ada sejumlah tips dan cara efektif untuk mengobati keputihan dan mencegah infeksi:
Jaga kebersihan vagina dengan membersihkannya menggunakan sabun lembut dan air hangat.
Penting untuk hanya membersihkan bagian luar vagina dan menghindari penggunaan sabun atau produk beraroma yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina.
Hindari penggunaan semprotan feminin yang dapat menyebabkan iritasi dan menyebabkan infeksi.
Semprotan semacam itu seringkali mengandung bahan kimia yang tidak diperlukan dan dapat mengganggu keseimbangan alami vagina.
Setelah menggunakan toilet atau mandi, bersihkan bagian depan dan belakang vagina dengan hati-hati untuk mencegah bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.
Hindari mengusap bagian intim dari belakang ke depan untuk menghindari penyebaran bakteri dari area anus ke vagina.
Pilihlah celana dalam yang terbuat dari bahan 100 persen katun, yang lebih menyerap keringat dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik.
Hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat, karena dapat menciptakan lingkungan lembab yang menguntungkan pertumbuhan bakteri.
Penulis : Nova Elisa Putri
Sumber Berita : Suara.com