Duh….Setahun Jelang Berakhirnya Pemerintahan Jokowi, IPK Indonesia Naik Jadi Negara Paling Korup Peringkat 110

- Jurnalis

Minggu, 5 Februari 2023 - 11:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Grafiti yang menunjukkan dukungan terhadap gerakan antikorupsi pemerintah di Jakarta, 20 Juli 2010. (Foto: AFP/Bay ISMOYO)

Grafiti yang menunjukkan dukungan terhadap gerakan antikorupsi pemerintah di Jakarta, 20 Juli 2010. (Foto: AFP/Bay ISMOYO)

1TULAH.COM-Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tinggal setahun saja lagi. Di waktu yang terisa ini, rezim Jokowi justru mendapatkan laporan tentang kemunduran penangganan kasus-kasus korupsi, sehingga berdampak pada turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dari peringkat 38 menjadi peringkat 34, atau saat ini Indonesia berada di perinkat 110 negara paling korup di dunia.

Laporan Transparansi Internasional Indonesia yang menyebut Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia turun drastis membuktikan satu hal bahwa Jokowi gagal memberantas korupsi.

Penurunan IPK Indonesia dari peringkat ke-38 menjadi 34 diikuti penurunan posisi Indonesia, dari peringkat 96 dunia menjadi peringkat 110. Peneliti Pusat Studi Antikorupsi, Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenur Rohman menilai penurunan skor itu adalah membuktikan kinerja pemerintahan Jokowi dalam menangani kasus rasuah.

“Ini menunjukkan gagalnya strategi pemberantasan korupsi di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo,” kata Zaenur.

IPK Indonesia selama Jokowi menjabat presiden memang naik turun. Dalam catatan Zaenur, tahun 2014 di awal menjabat, Jokowi mewarisi skor 34. Setahun kemudian, skor naik menjadi 36, lalu kembali naik menjadi 37 dan sempat mencapai posisi tertinggi di 2019 dengan 40.

Baca Juga :  Legislator Kalteng: Orang Tua Jadi Garda Terdepan Lestarikan Budaya Daerah

Sayang setahun kemudian turun ke 37, dan bahkan tahun lalu kembali ke peringkat ke-34. “Nah, saya berharap di sisa waktu menjabat ini, Presiden Jokowi melakukan sesuatu,” kata Zaenur yang juga menilai kondisi ini sebagai warisan yang sangat buruk dari era Jokowi.

Zaenur kemudian membandingkan kinerja pemberantasan korupsi Jokowi, dengan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kalau kita bandingkan dengan zaman pemerintahan SBY, pertama menjabat pada 2004 Indonesia skor IPK-nya 20, selesai menjabat pada 2014, skor IPK kita 34. Artinya ada kontribusi 14 poin di masa pemerintahan Presiden SBY,” ujar Zaenur.

Pemerintah Pastikan Komitmen

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD menyebut IPK Indonesia sebenarnya relatif selalu naik. Namun, untuk tahun 2022 memang mengalami penurunan signifikan.

Baca Juga :  Sudah Siap untuk Mencoblos Hari Ini? Sebelum itu Kenali Dulu Jenis Surat Suara yang Akan Diberikan Petugas KPPS

“Ini memang penurunan yang tertinggi, karena selama pemerintahan reformasi itu naik terus. Termasuk pada era Pak Jokowi, naik secara konsisten, dan tiba-tiba ini turun,” ujarnya di Yogyakarta, Jumat (3/2/2023).

Jika dikaitkan dengan kasus korupsi yang semakin banyak, menurut Mahfud, memang mungkin saja faktor itu berpengaruh. Namun, dia juga mengatakan bahwa penegakan hukum untuk melawan korupsi, juga terus naik upayanya.

Mahfud mengatakan, faktor yang turut dalam penilaian yang masih harus diperbaiki, misalnya adalah soal perizinan.

“Karena yang dinilai itu bukan hanya korupsi, tapi misalnya perizinan berusaha. Itu orang berpendapat, ini banyak kolusi. Mau investasi saja kok sulit. Orang sudah punya izin di satu tempat, lalu diberikan izin ke orang lain,” ujarnya. (Sumber: voaindonesia.com)

 

Berita Terkait

Anggaran Makan Bergizi Gratis jadi Rp.10.000, Ini Kata Cak Imin
Mendikbud Dikritik Keras Soal Kesejahteraan Guru, FSGI: Jangan Lempar Tanggung Jawab!
𝐏𝐞𝐦𝐤𝐚𝐛 𝐁𝐚𝐫𝐬𝐞𝐥 𝐇𝐢𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝟏 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥 𝐉𝐞𝐧𝐚𝐳𝐚𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐌𝐞𝐬𝐣𝐢𝐝 𝐀𝐠𝐮n𝐠 𝐁𝐚𝐢𝐭𝐮𝐫𝐫𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧
Sydney Azkassyah Yusuf, Putri Cut Tari Sabet Gelar Gadis Sampul 2024!
Generasi Z dan Pernikahan: Trauma Masa Lalu dan Tantangan Masa Kini
Geger Dugaan Pencabulan! Ponpes di Serang Diserang Massa
Usulan Polri Dibawah Kemendagri atau TNI Dinilai Tidak Tepat, Ini Alasannya!
Berani Kritik Netralitas Institusi Polri dalam Pemilu, Pengamat Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie Diperiksa Polisi
Tag :

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 17:42 WIB

Anggaran Makan Bergizi Gratis jadi Rp.10.000, Ini Kata Cak Imin

Senin, 2 Desember 2024 - 17:14 WIB

Mendikbud Dikritik Keras Soal Kesejahteraan Guru, FSGI: Jangan Lempar Tanggung Jawab!

Senin, 2 Desember 2024 - 16:54 WIB

𝐏𝐞𝐦𝐤𝐚𝐛 𝐁𝐚𝐫𝐬𝐞𝐥 𝐇𝐢𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝟏 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥 𝐉𝐞𝐧𝐚𝐳𝐚𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐌𝐞𝐬𝐣𝐢𝐝 𝐀𝐠𝐮n𝐠 𝐁𝐚𝐢𝐭𝐮𝐫𝐫𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧

Senin, 2 Desember 2024 - 13:53 WIB

Sydney Azkassyah Yusuf, Putri Cut Tari Sabet Gelar Gadis Sampul 2024!

Senin, 2 Desember 2024 - 11:34 WIB

Generasi Z dan Pernikahan: Trauma Masa Lalu dan Tantangan Masa Kini

Senin, 2 Desember 2024 - 09:00 WIB

Geger Dugaan Pencabulan! Ponpes di Serang Diserang Massa

Senin, 2 Desember 2024 - 07:51 WIB

Usulan Polri Dibawah Kemendagri atau TNI Dinilai Tidak Tepat, Ini Alasannya!

Senin, 2 Desember 2024 - 06:21 WIB

Berani Kritik Netralitas Institusi Polri dalam Pemilu, Pengamat Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie Diperiksa Polisi

Berita Terbaru

Ilustrasi Apple. Sumber foto : suara.com

Tech

5 Produk Apple Segera Launching di Tahun 2025

Senin, 2 Des 2024 - 17:40 WIB