1TULAH.COM, Muara Teweh -Rancangan APBD tahun 2023 Barito Utara, dipastikan mengalami defisit anggaran. Besarannya mencapai Rp57.518.320.374.
Hal ini dikarenakan belanja daerah pada anggaran yang sama lebih banyak dari pada pendapatan. Rancangan ini sudah tertuang dalam rancangan KUA dan PPAS.
Meski mengalami defisit, Fraksi PDI Perjuangan, bersama 5 fraksi pendukung lain, tetap menyepakati RAPBD tahun 2023 menjadi APBD.
“Kami dari fraksi PDI Perjuangan menyepakti RAPBD 2023 menjadi APBD. Meski defisit semua sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku. Namun dalam pandangan akhir fraskikami, ada beberpa catatan terhadp pemerintah daerah,” kata juru bicara Fraksi PDI Perjuangan, Henny Rosgiaty Rusli, Selasa (8/11/2022).
Dikatakannya, bantuan pemerintah untuk sektor pertanian, peternakan dan perikanan serta perkebunan, selain diharapkan tepat sasaran juga dapat meringankan ekonomi masyarakat. Mengurangi beban masyarakat, sehingga ekonomi masyarakat dapat lebih meningkat.
Selain itu, fraksi PDI Perjuangan meminta peningkatn infrastruktur jalan dan jembatan, dalam hal pelaksanaannya, diharapkan berkualitas baik dan dapat meningkatkan sektor ekonomi masyarakat, serta mempermudah tranfortasi masyarakat.
Sementara anggaran sektor kesehatan, diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih berkualitas, serta merata bagi masyarakat di Kabupaten Barito Utara, sehingg tercapainy masyarakt sehat.
“Begitu pula dalam hal bidang pendidikan, diharapkan mampu memberikan pelayanan pendidikan baik dan merata, sehigga dapat meningkatkan kecerdasan anak didik,” terangnya.
Berikut rancangan KUA dan PPAS APBD Pemerintah Kabupaten Barito Utara tahun 2023, dengan rincian sebagai berikkut :
Pendapatan Rp1.917.227.345.816
Belanja Rp1.974.795.666.190
Defisit Rp57.518.320.374
Penerimaan Pembiayaan Rp151.185.678.707. (*)