1TULAH.COM – Kasus peredaran uang palsu di wilayah Bandung terungkap dan pelakunya ternyata seorang mahasiswa.
Kasus ini terbongkar setelah korban yang diketahui bernama Monika Amelia (17) warga Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, melaporkan kejadian yang dialaminya kepada pihak berwajib.
Pelaku yang juga seorang mahasiswa asal Kota Bandung berinisial ERA (27) berhasil diringkus Unit Reskrim Polsek Cikalongwetan. Polisi telah menetapkan pelaku sebagai tersangka peredaran uang palsu di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan modus membeli ponsel.
“Betul kita sudah amankan pelaku yang memiliki dan mengedarkan uang palsu berinisial ER,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi, AKP Rizka Fadila kepada wartawan di Mapolres Cimahi pada Rabu (2/11/2022).
Kasus ini terungkap, kata dia, ketika korban menjual handphone jenis iPhone 11 miliknya lewat media sosial dan dimintai oleh tersangka. Keduanya pun menyepakati untuk melakukan transaksi Cash On Delivery (COD) dan bertemu di sekitar Desa Cirende, Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat.
Terjadilah transaksi dimana korban menjual ponsel miliknya seharga Rp 5.800.000 kepada korban. Namun saat dalam perjalanana pulang, korban mengecek kembali uang yang diterimanya yang dan ternyata ada perbedaan dengan uang asli.
“Modusnya pelaku itu tahu bahwa uangnya palsu namun sengaja mengedarkan dengan cara dia membeli HP yang dipasarkan di medsos dan janjian ketemu. Dia membeli HP dengan uang yang diduga palsu,” ungkap Rizka.
Setelah itu, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Hingga akhirnya berhasil menangkap tersangka ERA karena terbukti mengedarkan uang palsu pecahan Rp 100.000.
“Kita sudah lakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari ahli, uang itu tidak asli,” tegasnya.
Kanit Reskrim Polsek Padalarang Iptu Mukti menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan uang palsu tersebut didapat tersangka dari mertuanya berinisial S yang masih dikejar pihaknya.
“Uang tersebut dari mertuanya sekarang jadi DPO sekarang inisial S. Pengakuannya baru sekali mengedarkan,” bebernya. (suara.com)