1tulah.com, PALANGKA RAYA-Kegiatan reses ke daerah pemilihan (Dapil) III Kalteng, dimanfaatkan oleh legislator Hj Maryani Sabran untuk menemui konstituen.
Dalam kesempatan ini, srikandi dari PDI Perjungan ini mendapatkan banyak aspirasi dari masyarakat di wilayah Dapil III Kalteng, khususnya di wilayah Kotawaringin Barat (Kobar).
Legislator Kalteng, Hj Maryani Sabran berharap pemda baik provinsi, kabupaten dan kota supaya dapat mendorong pengembangan usaha masyarakat di daerah.
Saat ini ada banyak usaha masyarakat di daerah baik UMKM maupun IKM yang terhambat pengembangannya akibat dampak pandemi Covid-19 yang melanda Kalteng khususnya, dalam waktu 2 tahun terakhir ini.
“Meski pandemi sudah melandai, tapi dampaknya masih dirasakan masyarakat seperti halnya di Desa Modang Mas, Kecamatan Menthobi, Kabupaten Lamandau, saat reses warga disana menyampaikan kepada kita aspirasi terkait adanya bantuan pengembangan usaha dari pemerintah,” kata Maryani Sabran kepada 1tulah.com, Selasa (12/7/2022).
Disebutkannya, bukan tanpa alasan permintaan itu diutarakan atau diusulkan oleh masyarakat setempat, sebab berdasarkan faktanya memang kebanyakan usaha yang digeluti belum mampu berkembang, sehingga dorongan dari pemerintah sangat diharapkan agar usaha itu bisa kembali menggeliat.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat Desa Modang Mas juga mengharapkan adanya bantuan dari Pemprov Kalteng untuk dapat terus menggerakkan usaha masyarakat di sektor perkebunan kelapa sawit di wilayah itu supaya kedepan bisa berkembang, sehingga dapat memberikan dampak pada peningkatan perekonomian serta kesejahteraan.
Dia menjelaskan, perkebunan sawit masyarakat di wikayah setempat saat ini dalam masa replanting atau peremajaan. Sehingga, dukungan Pemprov Kalteng dibutuhkan agar replanting tersebut dapat terus berjalan dengan baik.
Tentunya, bantuan replanting perkebunan masyarakat tidak hanya di Desa Modang Mas, namun desa lain di wilayah Menthobi.
“Tidak hanya itu, masyarakat juga mengharapkan adanya stimulan dari pemprov dalam rangka untuk membangun rumah ibadah di Desa Modang Mas. Nantinya, masyarakat disana akan gotong royong mengumpulkan iuran sebagai bentuk tabungan mandiri atau swadaya penyelesaiannya, jadi tidak 100 persen dana pembangunan itu dari pemerintah,” tukasnya. (Ingkit)