1tulah.com, SAMPIT– Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap arus lalu lintas peredaran hewan kurban yang mulai mengalami peningkatan jelang hari raya Idul Adha 1443 Hijriah tahun 2022 ini.
“Pengawasan dilakukan guna mengantisipasi kemunculan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), ataupun penyakit menular lainnya pada hewan ternak, khususnya sapi, karena kita ketahui, Hari Raya Idul Adha identik dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban dan akan jatuh sebentar lagi,” Kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotim H.Rudianur kepada 1tulah.com di Sampit, Senin (23/5/2022).
Ia juga meminta pemerintah Kabupaten Kotim harus melakukan sejumlah upaya, sepertiย membentuk Satuan Tugas PMK, untuk melakukan pemantauan terhadap pergerakan hewan ternak yang ada di wilayah ini ataupun yang masuk dari luar daerah.
Selain itu, lanjutnya, imunisasi terhadap hewan ternak juga tentunya harus terus diupayakan tiada lain untuk menjaga kesehatan masyarakat apalagi menjelang hari raya Idul Adha.
โSetiap hewan korban harus diperiksa apakah sudah lulus kesehatan atau tidak, apalagi kalau hewan dari luar daerah harus benar-benar dilakukan pemeriksaan kesehatannya, hal itu demi menjaga kesehatan masyarakat, kalau ada ditemukan hewan yang terkena penyakit, maka harus dipulangkan ke tempatย daerah asalnya,” ujar Rudianur.
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan pemerintah Kabupaten Kotim harus melakukan antisipasi sejak saat ini, karena tidak jarang para pengusaha sudah mulai mendistribusi hewan ternak khususnya untuk kebutuhan kurban dari luar daerah, jauh-jauh hari sebelum momen Idul Adha tiba.
Ini dilakukan supaya para penjual bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan, bila sudah mendekati hari H Idul Adha tentu harga sudah semakin tinggi.
“Karena kalau beli hewan kurban dekat- dekat Hari Raya Idul Adha, maka keuntungannya lebih sedikit. Maka persiapan pemerintah juga dimulai dari sekarang, Jadi ketika para pengusaha mulai bergerak pemerintah juga siap mengawasinya,” ucap Rudianur.
Ia juga mengatakan, kebutuhan daging Kabupaten Kotim pada dasarnya memang sudah cukup tinggi, dan menjelang Idul Adha dipastikan kebutuhan akan hewan ternak sapi menjadi meningkat tentunya pemerintah daerah melalui instansi terkait perlu antisipasi ekstra.
“Memang sampai saat ini memang belum ditemukan penyakit PMK di daerah ini, tetapiย pengusaha mulai bergerak di sektor perternakan sapi untuk kebutuha kurban, mereka bergerak kita sudah siap melakukan antisipasi terkait masuknya hewan kurban yang terkena PMK, yang dapat menularkan kehewan korban yang ada didaerah ini,ย karena ini menyangkut kesehatan masyarakat Kabupaten Kotim,” tutupnya.(Fit).