1tulah.com,KASONGAN –Kecelakaan air terjadi di DAS Katingan. Dua orang warga Desa Talingke Kecamatan Tasik Payawan- Harjoyo (60) dan Alyas Alfarizi (7)- ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, setelah sebelumnya kelotok yang ditumpanginya tenggelam, Rabu (4/5/2022) sore.
Kedua korban yang meninggal merupakan kakek dan cucu yang beralamat Desa Talingke RT 004/RW 001 Kecamatan Tasik Payawan Kabupaten Katingan. Dua korban yang selamat dalam kecelakaan di DAS Katingan ini, atas nama Muhammad Rifki (12) dan Muhammad Arsil (6).
Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo SH S IK M IK melalui Kapolsek Tasik Payawan dan Kamipang Ipda Dedi Satria Wiranto mengatakan, berdasarkan dari keterangan yang diperoleh dari warga di Desa Talingke Kecamatan Tasik Payawan bahwa tiga orang atas nama Muhamad Rifki, Muhammad Arsil dan Ayas Alfarizi tidak bisa berenang.
Kronologis kejadian menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima dari warga Desa Talingke, korban atas nama Harjoyo (60) beserta ketiga cucunya Muhammad Rizki, Muhammad Arsil dan Ayas Alfarizi bepergian menggunakan perahu (klotok ces) menuju Gosong (pasir timbul) di hulu Desa Talingke untuk mandi di gosong.
Setelah mandi, pada petang harinya mendekati senja, korban bersama ketiga cucunya pulang ke rumahnya, dengan menggunakan kelotok ces yang sama di tengah perjalanan menuju rumahnya.
Dalam perjalan, kelotok yang ditumpanginya mengelami kecelakaan dan tenggelam.
“Sehingga, semua penumpang yang terdiri satu kakek dan tiga cucunya itu tenggelam di tengah sungai tersebut,” terangnya.
Dari empat orang korban tersebut pada saat kejadian, yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia adalah Harjoyo (60) dan Alyas Alfarizi (7).
Sedangkan yang selamat atas nama Muhammad Rifki dan Muhammad Arsil.
Korban yang TMD atas nama Harjoyo dan Alyas Alfarizi.
Kedua korban, lanjutnya, ditemukan tidak jauh dari tenggelamnya kelotok ces yang ditumpanginya setelah Shalat Isya. “Dalam pencarian hingga ditemukan selain dari warga setempat dibantu oleh aparat Polsek setempat serta yang lainnya,” tururnya.
Ia menjelaskan tentang kendala di lapangan saat kejadian, yakni sulitnya informasi, jaringan sinyal handphone, “Sehingga, informasi tidak cepat,” akunya. (Ari)