1tulah.com, MUARA TEWEH – Ketua Pengurus Bhayangkari Cabang Barito Utara, Rita Pasek mengunjungi UMKM pengolahan tahu Sumedang, Jumat (11/2/2022). Produksi rumahan ini merupakan UMKM binaan Bhayangkari.
Selama berada di lokasi UMKM Bhayangkari, Rita Pasek menanyakan secara rinci proses pengolahan tahu, bahkan sampai masuk ke dalam dapur.
Unit ini dikelola oleh anggota Bhayangkari Siti Tatang, istri Kepala Unit PPA Aipda Tatang R.
Rita ketika di wawancarai 1tulah.com mengatakan, pengurus Bhayangkari datang mengunjungi UMKM pengolahan tahu Sumedang untuk mengetahui secara jelas kegiatan UMKM apa saja yang berada di bawah pembinaan Bhayangkari Cabang Barito Utara.
Ia mengatakan, selain produksi tahu Sumedang, UMKM Bhayangkari Cabang Barito Utara mengembangkan produk kemasan Ikan Saluang, Sambal Cakalang, dan kerajinan tangan juga kerajinan tangan membuat keranjang anyaman yang disebut hampers.
“Kita pastikan semua UMKM berjalan baik dan lancar. Kami ingin sekali UMKM Bhayangkari Cabang Barito Utara dikenal sampai ke tingkat provinsi dan nasional, bukan hanya lokal di Barito Utara. Salah satu caranya dengan mengikuti berbagai kegiatan promosi dan pemasaran, seperti bazar,” kata Rita Pasek.
Rita mengapresiasi pengembangan UMKM oleh pengurus Bhayangkari Cabang Barito Utara. Upaya tersebut sejalan dengan salah satu program yang menjadi fokus pemerintah yakni pengembangan UMKM sebagai garda terdepan untuk mendukung Indonesia maju.
“Keluarga besar Bhayangkari bukan hanya mendukung tugas suami, tetapi turut serta mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, sejak tahun 2020, selama pandemi covid-19. Harapan kami hail karya dan produksi UMKM ini akan bisa dikenal sampai ke nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Siti Tatang selalu pengelola usaha mengatakan, UMKM ini berjalan sejak tahun 2019 dengan enam orang karyawan. “Kami pernah mendapat bantuan dari Bhayangkari Kalteng,” ujar dia.
Sedangkan Sri Endang, anggota Bhayangkari Barito Utara, pengelola UMKM kuliner dan makanan kemasan menambahkan, produk kemasan Ikan Saluang selalu habis dipesan oleh pengurus pusat Bhayangkari dan beberapa daerah lain. Setiap bulan pesanan, mencapai ratusan kemasan.