1tulah.com, MUARA TEWEH– Hasil perhitungan tehnis di lapangan atas kerusakan 9 tiang fender jembatan penyebrangan Sikan – Tumpung Laung yang ditabrak tongkang bermuatan batubara di Sungai barito mencapai Rp 1,4 miliar. Total ini pula yang harus di bayar perusahaan pemilik tongkang batubara.
“Sesuai hasil perhitungan tehnis kerugian akibat kerusakan yang tejadi di taksir mencapai kurang lebih 1,4 miliar. Seluruhnya menjadi tanggung jawab oleh perusahaan tongkang yang menabrak,” ujar Kadis PUPR Barito Utara, Iman Tofik kepada 1tulah.com, Sabtu (26/6/2021).
Seperti diketahui, pembangunan jembatan penyebrangan Sikan – Tumpung Laung kembali terkendala, setelah untuk kedua kalinya terjadi kecelakaan di kawasan perairan Desa Sikan.
Tongkang dengan nomor lambung BG Rimas 2507 yang ditarik tugboat Ewis 16, menabrak 9 tiang fender. Peristiwanya terjadi Selasa (22/6/2021) dini hari, sekira pukul 01.15 WIB.
Akibat tabrakan itu 9 tiang fender yang baru di tancap dan belum sempat di cor semen hilang didasar sungai.
Tongkng diketahui usai memuat emas hitam (batubara) milik PT Kapuas Bara Utama di pelabuhan milik PT MItra Barito Group di Desa Paring Lahung.
Sementara itu DPRD Bariti Utara juga sudah melakukan kunjungan, dipimpin langsung Wakil Ketua I, Parmana Setiawan bersama rombongan komisi III. Mereka melakukan pengecekan di dampingi Kadis PUPR Barut, Sabtu (26/6/2021).
Parmana Setiawan mengatakan, setelah mendapat informasi dari media online, pihaknya menggelar rapat pimpinan dan memutuskan melakukan pengecekan lapangan.
“Yang diberitakan teman-teman media benar adanya, dan terbukti 9 tiang fender habis alias hilang akibat di tabrak tongkang, ” ujar Parmana.
Dia menyayangkan minimnya penerangan di lokasi pekerjaan proyek, sehingga insiden tongkang tabrak tiang jembatan itu terjadi.
“Syukurlah pihak pemilik tongkang mau bertanggung jawab dan mengganti semua kerugian seratus persen,” timpal Parmana.
Politisi Partai Kebangkitan bangsa (PKB) inipun meminta Dinas PUPR untuk selalu berkoordinasi dan berkonsultasi dengan dinas intansi lain, pemasangan rambu, lampu penerang dan masalah tehnis lain, sehingga kedepan kecelakaan bisa di minimalisir.
Seperti di ketahui proyek multiyears pembangunan jembatan penyebrangan yang menghubungkan Desa Sikan dan Tumpung Laung ini menelan dana ABPD sangat besar hingga mencapai 25 miliar lebih.
“Ini merupakan insiden yang kedua kalinya. semoga menjadi yang terakhir,” tutupnya. (eni)