Kamu Lahir Antara 1977-1985? Selamat, Kamu Mungkin Seorang Xennial! Ini 7 Cirinya

- Jurnalis

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi generasi xennial (Freepik/katemangostar)

ilustrasi generasi xennial (Freepik/katemangostar)

1TULAH.COM-Pernah dengar istilah generasi Xennial? Jika kamu lahir antara tahun 1977 dan 1985, label yang dicetuskan oleh jurnalis Good Magazine, Sarah Stankorb dan Jed Oelbaum, ini mungkin melekat padamu.

Sering disebut juga sebagai “generasi mikro” antara Generasi X dan Milenial, Xennial punya keunikan tersendiri karena tumbuh di era transisi dari teknologi analog ke digital.

Penasaran apakah kamu termasuk dalam kelompok istimewa ini? Yuk, simak 7 ciri-ciri generasi Xennial yang mungkin sangat relate dengan keseharianmu:

  1. Cinta Pulpen dan Kertas, Tapi Tak Ragu Manfaatkan Aplikasi Online

Generasi Xennial punya kedekatan emosional dengan alat tulis manual. Jurnal yang penuh catatan tangan, daftar tugas yang tertulis rapi, atau kartu ucapan selamat ulang tahun yang dibuat dengan tinta adalah hal yang akrab bagi mereka. Ada kepuasan tersendiri dalam menulis dengan tangan.

Namun, jangan salah sangka! Xennial juga sangat menghargai efisiensi teknologi. Mengisi formulir online untuk pekerjaan atau pendaftaran rumah sakit? Tentu lebih praktis! Mereka anti dengan repotnya mengirim faks atau membayar tagihan dengan cek. Aplikasi online yang memudahkan hidup adalah sahabat sejati mereka.

  1. Suka Coba Langsung di Toko, Tapi Lebih Pilih Belanja Online

Belanja pakaian online memang menggoda, apalagi dengan berbagai promo menarik. Tapi, Xennial punya prinsip: coba dulu baru beli! Mereka lebih suka menyambangi toko fisik untuk memastikan ukuran, gaya, dan kualitas pakaian sebelum akhirnya melakukan pembelian secara online.

Mengapa demikian? Repotnya proses pengembalian barang yang tidak sesuai adalah pertimbangan utama. Mereka menghargai kemudahan belanja online, namun tetap mengutamakan kepastian barang yang akan dibeli.

  1. Nyaman Teleponan, Nikmat Juga Chattingan
Baca Juga :  Tiga Kunci Rahasia Kulit Glowing dan Sehat Alami: Tak Perlu Ribet, Cuma Butuh Konsistensi!

Masa kecil Xennial diwarnai dengan keasyikan menelepon teman dari telepon rumah. Punya saluran telepon sendiri di usia belia adalah sebuah pencapaian. Kemudian, era ponsel dan SMS pun datang mewarnai masa kuliah mereka.

Hasilnya? Generasi Xennial sama nyamannya dengan percakapan telepon maupun bertukar pesan teks. Mereka bahkan memiliki etika komunikasi yang baik, tahu kapan saat yang tepat untuk menelepon dan kapan cukup mengirim pesan singkat. Fleksibilitas teknologi komunikasi sangat mereka nikmati.

  1. Otak Penuh Peta, Tapi Google Maps Tetap Penyelamat

Sebelum era GPS dan aplikasi peta digital, peta kertas adalah andalan Xennial dalam menjelajahi suatu wilayah. Kemampuan membaca peta adalah keahlian yang seringkali mereka banggakan. Mereka terbiasa membawa peta fisik saat bepergian, baik berjalan kaki, naik motor, maupun mobil.

Namun, kehadiran Google Maps bagaikan anugerah tak ternilai. Kemudahan mengikuti petunjuk arah yang akurat membuat hidup jauh lebih praktis. Meski otak sudah terlatih membaca peta konvensional, Xennial tetap mengandalkan kemudahan teknologi navigasi modern.

  1. Apresiasi Food Delivery, Tapi Tetap Suka Makan di Restoran

Generasi Xennial punya cara unik dalam menghargai tradisi dan kemajuan teknologi. Mereka mengapresiasi kemudahan layanan pesan antar makanan (food delivery) yang memungkinkan mereka menikmati hidangan favorit tanpa harus keluar rumah.

Di sisi lain, pengalaman makan langsung di restoran tetap memiliki daya tarik tersendiri. Menelepon untuk reservasi, menikmati suasana, dan berinteraksi langsung dengan pelayan adalah pengalaman yang mereka hargai. Keseimbangan antara kemudahan dan pengalaman langsung adalah ciri khas mereka.

  1. Punya Smartwatch, Tapi Ingat Betul Era Tanya Arah di Pom Bensin
Baca Juga :  Presiden Prabowo Beri Tiga Tugas Krusial ke Kapolri: Prioritas Utama Berantas Narkoba, Penyelundupan, dan Judi Online

Sebelum smartwatch canggih atau aplikasi peta digital merajalela, mencari arah saat bepergian adalah sebuah petualangan tersendiri. Buku panduan perjalanan seperti Lonely Planet menjadi pegangan, dan bertanya langsung kepada orang asing di jalan atau di pom bensin adalah hal yang biasa.

Sebagai generasi yang tumbuh di era analog, Xennial punya kenangan tentang cara-cara “jadul” saat traveling. Mereka belajar bahasa, bersosialisasi, dan mengandalkan naluri untuk bertahan di tempat baru. Sekarang, semua informasi ada dalam satu klik, namun Xennial tetap menghargai pengalaman interaksi langsung.

  1. Rindu Romantisme Kencan Tradisional, Tapi Akhirnya Andalkan Aplikasi Dating

Meskipun tren kencan online tak terhindarkan, jauh di lubuk hati, generasi Xennial masih merindukan pertemuan romantis yang terjadi secara spontan. Berjumpa dengan calon pasangan di antrean supermarket atau kedai kopi adalah skenario impian mereka.

Kerinduan akan kencan “jadul” yang lebih organik tetap ada. Namun, pada akhirnya, kemudahan dan efisiensi aplikasi dating seringkali menjadi pilihan utama dalam mencari pasangan. Mereka adalah generasi yang fleksibel dalam urusan percintaan.

Perpaduan Terbaik dari Dua Dunia

Intinya, generasi Xennial adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini. Mereka menghargai nilai-nilai dan kebiasaan lama, namun juga terbuka dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Mereka mampu memadukan cara-cara konvensional dengan kemudahan era digital.

Jadi, setelah membaca ciri-ciri di atas, apakah kamu merasa menjadi bagian dari generasi Xennial? Jika iya, berarti kamu adalah individu unik yang mampu menikmati yang terbaik dari dua era! (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

KDM Minta Tim Gabungan Selidiki Busa Awan Hitam yang Viral di Subang
Polisi Tangkap Pelaku Penembakan dan Pengeroyokan di Jakpus
Kalteng Peringkat Pertama Jalan Rusak Terbanyak Nasional, Legislator Kalteng Okki Maulana Tekankan Pentingnya Koordinasi Data PUPR
Presiden Prabowo Beri Tiga Tugas Krusial ke Kapolri: Prioritas Utama Berantas Narkoba, Penyelundupan, dan Judi Online
Veda Ega Pratama Resmi Promosi ke Moto3 2026 Bersama Honda Team Asia
Pajak Makanan Bisa Pangkas 700 Ribu Ton Emisi CO2, Harga Daging Naik 25 Persen
Waspada! Myanmar Ditetapkan Pemerintah sebagai Negara Tujuan Baru Rawan TPPO, Mirip Kasus Kamboja
Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Guna Atur Ekosistem Ojek Online di Indonesia
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:45 WIB

KDM Minta Tim Gabungan Selidiki Busa Awan Hitam yang Viral di Subang

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:34 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Penembakan dan Pengeroyokan di Jakpus

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Kalteng Peringkat Pertama Jalan Rusak Terbanyak Nasional, Legislator Kalteng Okki Maulana Tekankan Pentingnya Koordinasi Data PUPR

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:47 WIB

Presiden Prabowo Beri Tiga Tugas Krusial ke Kapolri: Prioritas Utama Berantas Narkoba, Penyelundupan, dan Judi Online

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:41 WIB

Veda Ega Pratama Resmi Promosi ke Moto3 2026 Bersama Honda Team Asia

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:36 WIB

Pajak Makanan Bisa Pangkas 700 Ribu Ton Emisi CO2, Harga Daging Naik 25 Persen

Rabu, 29 Oktober 2025 - 07:00 WIB

Waspada! Myanmar Ditetapkan Pemerintah sebagai Negara Tujuan Baru Rawan TPPO, Mirip Kasus Kamboja

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:55 WIB

Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Guna Atur Ekosistem Ojek Online di Indonesia

Berita Terbaru