1TULAH.COM – Presiden Prabowo Subianto beri penegasan terkait pembatasan perjalanan dinas ke luar negeri para pejabat. Pembatasan perjalanan dinas ke luar negeri tersebut merupakan imbas dari kebijakan efisiensi anggaran, sebagaimana instruksi presiden sebelumnya.
“Karena itu perjalanan dinas perjalanan ke luar negeri dikurangi. Kau boleh melawan Prabowo tapi nanti kau lawan emak-emak itu semua itu. Bandel, ndablek. Nggak usah ke luar negeri, 5 tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu.” Ucap Prabowo di pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
Prabowo menyebutkan perjalanan dinas ke luar negeri hanya diperuntukan untuk tugas yang mengatasnamakan negara. Namun, ia menegaskan jangan sampai justru dicari-cari ada penugasan hanya demi melakukan kunjungan ke luar negeri.
“Yang perlu keluar negeri yang tugas. Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” tegas Prabowo.
Prabowo juga sekaligus menjawab sorotan terkait dirinya yang belakangan ini kerap melakukan kunjungan ke luar negeri. Padahal dia sendiri telah membatasi kunjungan para pejabat karena dalih efisiensi. Menjawab terkaot hal ini, Prabowo menegaskan bahwa kunjungannya ke luar negeri untuk memenuhi undangan sebagai presiden sekaligus mewakili kepentingan bangsa.
“Lho presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala Indonesia, kepala negara dalam konferensi-konferensi penting oleh negara-negara yang penting,” tutur Prabowo.
“Dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” imbuhnya.
Penulis : Wanda Hanifah Pramono
Sumber Berita : Suara.com