Indonesia Ketinggalan! Singapura Sudah Panen Cuan dari Pajak Karbon

- Jurnalis

Jumat, 24 Januari 2025 - 08:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno. [Suara.com/Kayla]

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno. [Suara.com/Kayla]

1TULAH.COM-Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menegaskan pentingnya penerapan pajak karbon yang terstruktur dan efektif mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis karbon di Indonesia.

Eddy menyebut bahwa Indonesia sudah tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga dalam hal pajak karbon.

“Pajak karbon tidak bisa hanya seadanya saja, untuk sekedar memenuhi persyaratan adanya pajak karbon. Tetapi harus memiliki nilai, di mana para pelaku usaha yang mengeluarkan emisi harus membeli karbon kredit ketimbang hanya membayar pajak karbon,” jelas Eddy dalam konferensi Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia (ACEXI), Kamis (23/1/2025).

Baca Juga :  Cristiano Ronaldo Dikabarkan akan Kunjungi Kupang, NTT untuk Kegiatan Amal

Ia mengungkapkan bahwa saat ini Singapura bersiap menerapkan pajak karbon sebesar 40 Dolar AS per ton emisi. Sementara, Indonesia belum menunjukkan langkah konkret.

“Penundaan ini jangan terlalu lama, negara-negara tetangga sudah mulai bergerak. Pajak karbon ini peluang ekonomi yang juga jadi persyaratan untuk menggerakkan ekonomi karbon ke depannya,” katanya.

Selain itu, Eddy menekankan bahwa pajak karbon juga dapat menjadi daya tarik bagi investor luar negeri, khususnya untuk mendanai transisi energi.

Baca Juga :  Prabowo: Jangan Ada Lagi Ego! Saatnya Utamakan Kepentingan Rakyat

“Untuk mencapai net zero emissions pada 2060, kita butuh dana investasi 20 miliar Dolar AS per tahun selama 35 tahun. Salah satu insentif yang harus kita berikan adalah tarif yang atraktif untuk para investor,” paparnya.

Ia juga mendorong adanya pengalihan subsidi energi fosil seperti batu bara dan BBM untuk mendukung pengembangan energi terbarukan.

Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan dapat menurunkan emisi karbon sekaligus memanfaatkan potensi ekonomi karbon secara optimal. (Sumber:Suara.com)

Berita Terkait

Raperda Disabilitas Kalteng Masih dalam Tahap Penyempurnaan
Diskon Tiket Pesawat dan Tol untuk Mudik Lebaran 2025: Meringankan Beban Masyarakat dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dahlan Iskan Trending Diduga Singgung Danantara, Apa sih Danantara?
Brian Yuliarto Dikabarkan akan Dilantik sebagai Mendiktisaintek, Gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro?
Istri Ketua DAD Barut Laporkan Seorang Pemuda ke Polisi Dugaan Kasus Pencemaran nama Baik
Aktivis 98 dan Mantan Aktivis BEM SI Minta Mahasiswa Obyektif dan Rasional dalam Menilai Kebijakan Pemerintah
Kemenkeu Beberkan Anggaran Prioritas 2025: Dorong Perekonomian Indonesia!
Waspada Pinjol Ilegal! Kenali Ciri-cirinya agar Tak Terjebak
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 19 Februari 2025 - 18:08 WIB

Raperda Disabilitas Kalteng Masih dalam Tahap Penyempurnaan

Rabu, 19 Februari 2025 - 16:50 WIB

Diskon Tiket Pesawat dan Tol untuk Mudik Lebaran 2025: Meringankan Beban Masyarakat dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 19 Februari 2025 - 15:44 WIB

Dahlan Iskan Trending Diduga Singgung Danantara, Apa sih Danantara?

Rabu, 19 Februari 2025 - 14:33 WIB

Brian Yuliarto Dikabarkan akan Dilantik sebagai Mendiktisaintek, Gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro?

Rabu, 19 Februari 2025 - 07:36 WIB

Aktivis 98 dan Mantan Aktivis BEM SI Minta Mahasiswa Obyektif dan Rasional dalam Menilai Kebijakan Pemerintah

Rabu, 19 Februari 2025 - 06:58 WIB

Kemenkeu Beberkan Anggaran Prioritas 2025: Dorong Perekonomian Indonesia!

Rabu, 19 Februari 2025 - 06:49 WIB

Waspada Pinjol Ilegal! Kenali Ciri-cirinya agar Tak Terjebak

Selasa, 18 Februari 2025 - 19:48 WIB

Pelaku Pemalakan Sopir di Cengkareng Berhasil Diringkus Polisi, Uang Dipakai Jajan Sabu

Berita Terbaru

Lagi! Fariz RM ditangkap karena kasus narkoba. (foto: Instagram)

Entertainment

Musisi Senior Fariz RM Ditangkap Karena Kasus Narkoba

Rabu, 19 Feb 2025 - 17:56 WIB