1TULAH.COM-Kehebohan aksi unjuk rasa ratusan ASN Kemendikbudristek beberapa waktu lalu akhirnya mendapat tanggapan resmi dari Kementerian. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, membantah adanya pemecatan massal terhadap para pegawai.
Dalam keterangan tertulisnya, Khairul menegaskan bahwa apa yang terjadi adalah proses mutasi atau rotasi jabatan yang merupakan hal biasa dalam sebuah organisasi. Ia juga menekankan bahwa Kementerian akan selalu terbuka terhadap aspirasi para pegawai dan berusaha mencari solusi terbaik.
“Rotasi, promosi, dan mutasi ASN pada masa transisi Kementerian ini merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi dan tour of duty,” tegas Khairul.
Kronologi Demo dan Tuntutan ASN
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para ASN dipicu oleh dugaan pemecatan sewenang-wenang oleh Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro. Para demonstran membawa berbagai spanduk yang berisi tuntutan agar Menteri bertindak adil dan tidak menjadikan Kementerian sebagai perusahaan pribadi.
Salah satu pegawai yang terkena dampak mutasi, Neni Herlina, menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya. Ia mengaku dipecat secara sepihak oleh Menteri Satryo tanpa alasan yang jelas.
Klarifikasi Kementerian dan Isu yang Berkembang
Pihak Kementerian membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada pemecatan massal. Namun, demo yang dilakukan oleh para ASN ini telah memicu perdebatan di masyarakat mengenai tata kelola pemerintahan yang baik dan perlindungan terhadap hak-hak pekerja.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik karena menyangkut isu penting seperti tata kelola pemerintahan yang baik, perlindungan hak-hak pekerja, dan transparansi dalam pengambilan keputusan. Aksi demo ini juga menunjukkan pentingnya dialog dan komunikasi yang baik antara pimpinan dan pegawai dalam sebuah organisasi.(Sumber:Suara.com)