1TULAH.COM, Amuntai – Akibat luapan air Sungai Kali Balangan, disertai intensitas curah hujan yang tinggi, mengakibatkan 3 desa di Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel, mulai terendam air.
Ketiga desa yang terdampak banjir tersebut, yakni Desa Danau Terate, Pandulangan dan Banjang, dengan kondisi ketinggian air yang beragam, kondisi air yang semula menggenangi pekarangan, hingga masuk ke dalam rumah warga.
Terkait hal ini, Plt Camat Banjang, Ahmad Ma’arif mengungkapkan, bahwa pihaknya masih melakukan pendataan yang saat ini masih berlangsung.
“Pendataan saat ini masih berlangsung, dan kami juga melibatkan aparat desa. Sebagian data yang diadopsi telah kami terima, namun pemantauan yang dilakukan akan terus berlangsung,” ucapnya saat dikonfirmasi 1tulah.com, Jum’at sore, 27 Desember 2024.
Secara terpisah, Plt Kepala BPBD HSU, Syamrani, mengatakan pihaknya sudah menempatkan sejumlah relawan untuk bersiaga membantu warga yang terdampak.
“Sejumlah persiapan dan peralatan darurat l, seperti perahu karet, telah disiagakan, untuk mengantisipasi situasi yang lebih buruk. Kami terus melakukan komunikasi, koordinasi bersama para relawan untuk terus menginformasikan perkembangan terbaru, dan kami siap membantu jika diperlukan,” ucapnya, saat dikonfirmasi 1tulah.com melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Menurut Plt Kepala BPBD HSU, rencananya pihaknya akan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, meski sebagai penerima, hal ini masih dalam proses koordinasi.
“Banjir ini menjadi fenomena tahunan yang sudah diantisipasi oleh sebagian besar warga, namun tetap membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak,” pungkas Syamrani.
Salah seorang warga Desa Pandulangan, Kecamatan Banjang, Fatur menyampaikan bahwa musibah banjir ini terjadi setiap tahun, di mana akses jalan desa rata-rata tergenang air, sehingga sangat merepotkan warga untuk beraktivitas.
“Genangan air hampir memasuki rumah, sejumlah jalan desa juga penuh dengan air, semoga saja air cepat turun,” ungkapnya.
Sementara itu, puluhan warga di Desa Pandulangan RT 2, juga bergotong royong membuat jembatan darurat di tengah genangan air, kondisi tersebut sangat mempengaruhi aktivitas warga sekitar yang melintas di tengah derasnya luapan air Sungai Kali Balangan.
“Masyarakat bergotong royong membuat jembatan darurat di tengah genangan air, disertai arus deras yang melanda salah satu jalan desa, di Pandulangan,” ucap salah seorang warga yang akrab disapa Ifin.
Di sisi lain, banjir juga dijadikan tempat sebagai objek pemandian baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, yang dimanfaatkan masyarakat sekitar, untuk arena bermain dadakan, salah satunya di Desa Sungai Banar, Kecamatan Amuntai Selatan.
Penulis: Windi Hidayat
Editor: Aprie