1TULAH.Muara Teweh – Malang menimpa bocah SDN Juju Baru, bernama Dayun (9). Ia mengalami luka di kepala usai terjun dari mobil pickup milik kontraktor tambang PT KTC (sub kontraktor tambang PT tamtama Perkasa).
Peristiwa kecelakaan itu terjadi di Jalan eks PT Pasific yang kini pakai perusahaan PT Tamtama Perkasa, pada Kamis 25 Mei 2023, siang.
Bocah itu nekat terjun dari mobil, lantaran saat hendak minta diturunkan di depan rumah neneknya, tepatnya di KM 17, Rt 03 Desa Juju Baru, Kecamatan Lahei, mobil pickup yang dikemudikan Aping tetap melaju kencang.
Tak mau diturunkan di tempat lain, ia memutuskan loncat dari mobil. Saat loncat itulah, kepalanya membentur tanah dan mengalami luka pendarahan serius di kepala dan telinga.
“Keponakan saya ikut mobil pickup milik perusahaan PT KTC tidak sendiri. Ia (korban,red) bersama dua teman lainnya Ika dan Isak. Mobil sudah di ketok di bak nya tapi tidak berhenti, lalu keponakan saya terjun. Kepalanya membentur tanah, mengalami luka pendarahan di telinga. Keponakan saya tidak sadarkan diri saat itu,” kata tante korban bernama Dotiayuni kepada wartawan media ini di RSUD Muara Teweh, Jumat 26 Mei 2023.
Dikatakan Dotiayuni, kenapa sang keponakan nekat terjun dari mobil yang sedang melaju. Menurutnya, keponakannya takut karena sering mendengar kabat penculikan anak.
Dikatakannya pula, mobil yang ditumpangi korban, merupakan Pickup terbuka yang memang khsusu untuk antar jemput anak sekolah.
Saat di larikan ke rumah sakit muara teweh, korban kata tantenya, tidak sadarkan diri. Ia juga banyak mengeluarkan darah pada bagian telinga.
“memang yang antar ke rumah sakit adalah sopir dan karyawan lain menggunakna mobil lain. Tapi mereka hanya antar setelah itu pulang,” kata Dotiayuni.
Sekarang ungkapnya, pihak keluarga binggung. Pihak rumah sakit mengatakan, keponakannya harus di rujuk ke Banjarmasin atau ke Palangkaraya.
“Kami tidak ada biaya, saat ini saja untuk biaya berobat di ruang ICU RSUD Muar Teweh, pakai biaya sendiri. Apalagi kami masuk pasien umum, bukan pasien BPJS. Kami sudah telpon pihak perusahaan PT KTC tapi tidak ada jawaban sampai sekarang,” kata Dotiayuni didampingi kakaknya sekaligus ibu korban, Santik.
Pihak keluarga berulangkali mengontak HRD PT KTC tetapi tak ada respon. Keluarga sangat mengharapkan bantuan, karena tak mampu dengan biaya sendiri.
Sekedar diketahui PT KTC merupakan kontraktor tambang PT Tamtama Perkasa.
HRD PT KTC saat dihubungi wartawan media ini melalui pesan tertulis Whatappa maupun telepon via aplikasi WhatsApp, Jumat pagi, tak menjawab pertanyaan media ini.(*)