1TULAH.COM, Muara Teweh – Keluarga korban menduga Firmansyah (31) yang mengamuk dan melukai menantunya, Rini serta cucunya A (bocah berumur 2 tahun) di rumah lanting terapung, di Jalan Pangeran Antasari (bukan jalan Panglima Batur) Kelurahan Melayu, Kabupaten Barito Utara, Kalteng, karena penyakitnya kambuh.
“Sebelum kejadian pelaku (adik saya) sempat minta dibelikan obat penyakit tipes dan malaria. Karena tak ada, saya sempat mencari cacing di pantai, lalu menggorengnya dan meminta dia meminum obat cacing yang sudah dimasukkan ke dalam kapsul,” kata Parianto alias Ewe, kakak kandung pelaku menuturkan kepada 1tulah.com, Senin 24 April 2023 pagi.
Saat wartawan media ini bertamu ke rumahnya, Parianto dan istrinya Ariyati, bercerita peristiwa nahas sore minggu kemarin.
Adik iparnya, Firmansyah (pelaku,red) dan istrinya, berkunjung ke rumahnya sabtu sore. Mereka malah ikut tidur di rumah lanting. Sampai keesokan harinya, seperti biasa, mereka ngobrol dan makan bareng di teras luar rumah lanting. Saat itulah, pelaku menanyakan ke istri kakaknya Ariyati minta dicarikan obat tipes.
“Saya tidak tahu apakah obat cacing yang sudah dimasukkan kedalam kapsul diminum atau tidak. Tapi sore itu, pelaku masuk ke dalam rumah. Tak berapa lama ada teriakan dan suara gaduh di dalam. Suami saya masuk menangkap pelaku yang ngamuk,” tutur Aryati.
Berita terkait : Tak Dikasih Pinjam Ranmor, Pria ini Mengamuk Aniaya Sepupu dan Keponakannya Masih Balita Hingga Putus Tangan
Mereka sempat adu gulat dari dalam rumah hingga ke luar lanting. Parang yang dipegang pelaku sempat diambil anak Aryati. Saat bergulat di teras lanting, pelaku tercebur. Lalu tersadar.
“Suami saya maupun saya sendiri yang tidak berani menegur, sampai akhirnya polisi datang dan mengamankan pelaku lalu membawanya ke kanmtor polisi. Sementara menantu saya Rita dan anaknya A dilarikan warga ke rumah sakit,” beber Aryati.
Lalu benarkah seperti pengakuan istri pelaku dan juga pelaku Firmansyah, ia sakit hati lantaran tidak dipinjam sepeda motor oleh suami korban bernama Amat? Parianto alias Ewe maupun istrinya Aryati, malah tidak mengetahui.
“Rasanya tidak mungkin hal sepele itu, adik saya (pelaku) mengamuk seperti orang kesurupan hingga tega menebas menantu dan cucu saya,” terang Aryati.
Sementara Parianto alis Ewe, terus larut dalam kesedihan. Sebab dua korban dan juga pelaku merupakan masih satu keluarga. Dua korban Rita adalah menantunya. A (2 tahun) adalah cucunya. Sedang pelaku Firmansyah, merupakan adiknya sendiri.
“Kalau pelaku meski adik saya sendiri dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saat ini yang membuat kami pusing, untuk biaya menantu dan cucu saya di rumah sakit, kami tidak ada uang. Mengurus SKTM dan BPJS kami juga kesulitan,” ungkapnya.
Suami korban, Amat, belum sempat diwawancarai media ini, karena sedang menunggu istri dan anaknya di rawat intensif di rumah sakit. Kedua korban Rita dan A ( berumur 2 tahun), dari infomrasi diperoleh media ini, telah sukses menjalani penanganaN darurat dan sudah lepasm dari masa kritis.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi biadab dilakukan seorang paman terhadap ponakannya hanya gara-gara tidak dipinjami sepeda motor.
Karena niatnya hendak meminjam sepeda motor bertempuk sebelah tangan, paman bernama Firmansyah (31), warga Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara (Barut) tega menganiaya keponakannya Rita dan cucu (anak balita) bernama Abdullah hingga mengalami luka bacokan dan tangannya putus.(*)

![Ariel NOAH akan memerankan Dilan dewasa dalam dua proyek film Dilan terbaru: Dilan ITB 1997 dan Dilan Amsterdam. [Instagram/arielnoah]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/11/ariel-dilan-360x200.jpg)
![Seto Mulyadi atau Kak Seto di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta, Kamis (10/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/11/kak-eto-stroke-360x200.jpg)

































