1TULAH.COM – Gas elpiji alias gas melon 3 kg kembali langka di Kota Muara Teweh. Kalau pun ada harganya tembus Rp45.000 per tabung.
Terkait kelangkaan Gas elpiji alias gas melon 3 kg ini, warga mulai ramai berkeluh kesah di media sosial. Mereka malah memeprtanyakan kemana pemerintah, di saat warga kesulitan.
“Sekarang susah benar cari gas elpiji tiga kilo. Barangnya kosong malah bisa di sebut langka. Kalaupun ada harga jualnya di pedagang eceran bisa tembus Rp45.000. Kami minta tolong kepada pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan,” kata Mahyuni warga Muara Teweh.
Senada dengannya, Yudi Arbey Yatta menambahkan, barusan pagi ini mencari gas elpiji. Memang ada tapi harganya Rp45.000 per tabung.
“Itupun kata penjualnya gas elpiji dari Ampah. Kalau yang dari Muara Teweh beda plastik penutup.
Yudi bahkan menyebut, gas elpiji yang didatangkan dari Ampah merupakan ilegal. Justru kemana yagn jatah Barito Utara.
“Mulai lagi kalaul begini setiap mendekati puasa Ramadhan,” kata dia.
Keluhan warga ini justru berbanding terbalik dengan dinas terkait yang melakukan pengawasan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Hajjaranoor melalui Kepala Bidang Perdagangan, Juni Rantetampang, di konfirmasi 1tulah.com, Jumat 03 Februari 2023 mengatakan, harga dalam kota Rp38.000 sampai Rp39.000 per tabung.
“Dari pendataan kami stok masih tersedia dan aman. Apalagi di tahun 2023 kuota untuk Barito Utara bertambah dari tahun sebelumnya,” kata dia melalui sambungan telepon.
Dari penuturna warga dan dinas terkait yang berbeda ini, bisa ditelusuri kemana stok yang banyak untuk Barito Utara ini diselewengkan.
Lalu siapa yang bermain di gas melon ini? adakah pangkalan yang nakal?
(*)