Mamasuki Tahun Politik, Kepercayaan Masyarakat pada Partai Politik Sangat Rendah, Waduh!!!

- Jurnalis

Jumat, 6 Januari 2023 - 07:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pemilu (Foto: Freepik)

Ilustrasi Pemilu (Foto: Freepik)

1TULAH.COM-Tahun 2023 hingga 2024 merupakan tahun politik bagi bangsa Indonesia. Dalam rentang dua tahun ini, hingar-bingar perpolitikan dalam negeri diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Kondisi ini ternyata tidak diimbangi dengan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. Bahkan dari sejumlah lembaga publik, partai politik merupakan lembaga yang paling tidak dipercaya masyarakat. Waduh!!!

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi memaparkan TNI menjadi lembaga yang menempati urutan pertama dipercaya publik. Ini terlihat dari survei Indikator yang menyebutkan, sebanyak 95,2 persen responden cukup percaya atau sangat percaya terhadap TNI, disusul kemudian Presiden dan Mahkamah Agung.

Sedangkan partai politik dan Polri menempati urutan terakhir lembaga yang dipercaya oleh publik.

Survei ini dilakukan pada 1-6 Desember 2022 dengan total responden 1.220 responden dengan tingkat kepercayaan kurang lebih 2,92 persen.

“Kepercayaan itu kadang naik, kadang turun. Kepercayaan terhadap polisi itu pernah paling tinggi di November 2021, 80 persenmasyarakat percaya kepada polisi. Tapi peristiwa Sambo membuat polisi terjerembab,” tutur Burhanuddin Muhtadi, Rabu (4/1/2023).

Adapun jika dilihat dari lembaga penegakan hukum, Kejaksaan Agung mendapat kepercayaan publik paling tinggi, disusul KPK, kemudian Polri menempati urutan paling buncit.

Kendati demikian, menurut Burhan, kepercayaan publik terhadap Polri membaik dibandingkan Agustus 2022 karena muncul kasus Sambo.

Baca Juga :  KIFF 2024 Hadirkan 19 Film Pilihan, Termasuk 5 Film Indonesia dengan Harga Tiket Super Murah!

“KPK pernah menjadi nomor dua lembaga yang dipercaya publik, bahkan mengalahkan presiden kepercayaannya. Tapi sekarang turun,” tambahnya.

Tren kepercayaan ini juga sama dengan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga dalam pemberantasan korupsi yakni dengan urutan Kejaksaan Agung, KPK, dan Polri.

Kendati demikian, dalam survei ini menunjukkan mayoritas publik menilai pemberantasan korupsi cenderung negatif. Sebanyak 33,7 persen menilai buruk atau sangat buruk, 28,3 persen sedang, dan 31,4 persen menilai baik atau sangat baik.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Divisi Humas Polri terkait temuan survei Indikator Politik yang menempatkan Polri menjadi lembaga terbawah yang dipercaya publik.

Tanggapan Parpol

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan temuan survei ini yang menempatkan partai menjadi lembaga terbawah yang dipercaya publik cukup mengkhawatirkan.

Menurutnya, semua partai memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kepercayaan publik. Kata dia, partai juga harus obyektif dalam melihat kembali kinerja yang telah dilakukan selama ini sehingga kepercayaan publik menjadi rendah.

“Misalnya dengan sistem pemilu proporsional terbuka, apakah membawa implikasi bagi peningkatan kinerja partai. Atau justru dari kajian yang ada malah menurunkan kepuasan masyarakat terhadap parpol,” ujar Hasto.

Hasto menyebut bahwa sistem proporsional terbuka membuat para calon legislatif berlomba-lomba dalam popularitas agar terpilih. Sementara kapasitas dalam fungsi legislatif, anggaran, dan pengawasan kurang. Kendati, ia menyebut PDI Perjuangan akan menghormati aturan pemilu yang disepakati bersama.

Baca Juga :  Dari Panggung The Voice Kid hingga Fenomena TikTok: Kisah Inspiratif Meiska dan Lagu 'Keras Kepala'

Nasdem dan Golkar tidak mengomentari langsung temuan survei Indikator Politik Indonesia ini. Namun, kedua partai ini tidak setuju jika pemilu 2024 akan menggunakan sistem proporsional tertutup.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan sistem proporsional terbuka lebih mewakili suara masyarakat daripada tertutup.Ia tidak meyakini sistem tertutup dapat mengurangi korupsi dan bebas dari oligarki. Karena itu, ia mengajak PDI Perjuangan untuk mempertimbangkan kembali usulan proporsional tertutup tersebut.

“Saya juga mengajak lembaga survei bergerak, jangan diam (baca: menolak proporsional tertutup). Masa kita delapan fraksi kalah dengan satu fraksi. Ayo Pak Hasto jangan terlalu keras, kita harus mengusung suara rakyat,” tutur Nurul Arifin.

Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate, juga tidak sependapat dengan sistem proporsional tertutup. Menurutnya, pembahasan serupa juga pernah dilakukan di DPR pada periode sebelumnya, yang pada akhirnya dipilih proporsional terbuka.

Selain itu, ia meminta partai agar tidak mengambil hak masyarakat dalam menentukan pilihan.

“Secara politik saat itu kita semua sepakat untuk gunakan sistem proporsional terbuka, argumen yang saat ini kita lakukan adalah argumen daur ulang,” ucap Plate. (Sumber: voaindonesia.com)

 

Berita Terkait

Menyongsong Masa Depan Tanpa Anak: Pandangan Elon Musk tentang Krisis Demografi
Penetapan Pimpinan DPRD Kalteng Tertunda, Tunggu Rekomendasi DPP PDIP dan Gerindra
Komisi III DPR RI Desak Polisi Bongkar Jaringan Judi Online yang Libatkan Pegawai Kominfo
Waspada! Snack Populer Latiao asal China Sebabkan Keracunan Massal, BPOM Tarik dari Peredaran
Program Makan Gratis Prabowo Berjalan, Pemkab Tarik CSR Ratusan Juta untuk Uji Coba
Putuskan Kaesang Tak Lakukan Gratifikasi, KPK Samakan dengan Kasus Guru dan Dokter
Waspada Pinjol Ilegal! OJK Ajak Masyarakat Lebih Cerdas
Emmanuelle Amandio Dominasi Drift Kings Asia 2024 di Malaysia
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 2 November 2024 - 12:27 WIB

Menyongsong Masa Depan Tanpa Anak: Pandangan Elon Musk tentang Krisis Demografi

Sabtu, 2 November 2024 - 06:04 WIB

Penetapan Pimpinan DPRD Kalteng Tertunda, Tunggu Rekomendasi DPP PDIP dan Gerindra

Sabtu, 2 November 2024 - 05:49 WIB

Komisi III DPR RI Desak Polisi Bongkar Jaringan Judi Online yang Libatkan Pegawai Kominfo

Sabtu, 2 November 2024 - 05:39 WIB

Waspada! Snack Populer Latiao asal China Sebabkan Keracunan Massal, BPOM Tarik dari Peredaran

Jumat, 1 November 2024 - 20:48 WIB

Program Makan Gratis Prabowo Berjalan, Pemkab Tarik CSR Ratusan Juta untuk Uji Coba

Jumat, 1 November 2024 - 20:42 WIB

Putuskan Kaesang Tak Lakukan Gratifikasi, KPK Samakan dengan Kasus Guru dan Dokter

Jumat, 1 November 2024 - 17:59 WIB

Waspada Pinjol Ilegal! OJK Ajak Masyarakat Lebih Cerdas

Jumat, 1 November 2024 - 17:52 WIB

Emmanuelle Amandio Dominasi Drift Kings Asia 2024 di Malaysia

Berita Terbaru