1TULAH.COM – Virus Covid-19 di ibu kota China, Beijing terus meningkat, rumah sakit di Beijing kehabisan tempat tidur.
Kasus Covid-19 terus meningkat membuat para pasien yang kebanyakan lansia di Rumah Sakit Chuiyangliu, Beijing harus berbaring di tandung di lorong-lorong dan menerima oksigen sewaktu duduk di korusi roda karna kehabisan tempat tidur.
Lonjakan orang sakit yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit tersebut menyusul kebijakan China pada bulan lalu yang meninggalkan restriksinya yang paling ketat terkait pandemi setelah tiga tahun memberlakukan lockdown, larangan perjalana dan penutupan sekolah.
Berbagai pembatasan ini pun nyatanya membebani ekonomi China dan mendorong protes di jalan-jalan.
Pakar kesehatan internasional memperkirakan setidaknya akan ada satu juta kematian di China yang diakibatkan Covid-19 tahun ini.
Namun pemerintah China melaporkan hanya ada 5 kematian akibat Covid-19 pada Selasa, 3 Januari 2023 dan 3 kematian pada Senin, 2 Januari 2023.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan akan merilis informasi tentang pembicaraan dengan sekelompok ilmuwan China di tengah kekhawatiran atas keakuratan data pemerintah China tentang penyebaran dan evolusi wabah.
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 4 Januari 2023 mengatakan ia prihatin mengenai kurangnya data wabah dari pemerintah China.
China telah berusaha untuk membuat lebih banyak lagi populasi lansianya yang divaksinasi. Akan tetapi, upaya tersebut terhambat oleh skandal masa lalu yang melibatkan obat palsu dan peringatan sebelumnya mengenai efek samping vaksin di kalangan para lansia.
Vaksin yang dikembangkan di dalam negeri China juga dianggap kurang efektif dibandingkan dengan vaksin mRNA yang digunakan di tempat lain. (Delia Anisya Fitri)
Sumber: voaindonesia.com