Anggota Polda Kalteng Tewas Dikeroyok di ‘Kampung Narkoba’ Ponton, Ternyata Ini Motifnya, Duh…Bikin Miris

- Jurnalis

Rabu, 7 Desember 2022 - 05:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah aparat saat mengobrak-abrik kawasan Kampung Narkoba di Ponton, usai insiden pengeroyokan hingga tewas seorang anggota Polda Kalteng, Minggu (4/12/2022).

Sejumlah aparat saat mengobrak-abrik kawasan Kampung Narkoba di Ponton, usai insiden pengeroyokan hingga tewas seorang anggota Polda Kalteng, Minggu (4/12/2022).

1tulah.com, PALANGKA RAYA-Peredaran narkoba di kawasan Ponton, Kota Palangka Raya, sudah menjadi rahasia umum sejak lama. Aparat dari kepolisian setempat pun, sudah berkali-kali menangkap hingga menggerebek peredaran narkoba di sana.

Ironisnya, perederan narkoba di sana justru semakin menjadi, Sampai-sampai kawasan transaksi narkoba menjadi pemandangan lumrah bagi warga setempat.

Fenomena ini tidak terlepas dari dugaan adanya keterlibatan sejumlah oknum yang membekingi peredaran narkoba. Hingga muncul dugaan bahwa anggota Polda Kalteng yang tewas dikeroyok kawanan pengedar narkoba tersebut, juga merupakan salah seorang oknum yang membekinginya.

Sejauh ini, aparat kepolisian hanya bisa memastikan bahwa anggota Polda yang tewas dikeroyok tersebut, sempat meminta jatah uang dan narkotika jenis sabu.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa mengatakan, untuk kronologi tewasnya anggota Bid Dokkes Polda Kalteng ini berawal dari kedatangan korban ke kawasan Ponton tersebut.

“Jadi korban ketika itu meminta sejumlah uang dan narkotika jenis sabu-sabu di sebuah loket yang berada di kampung tersebut,” katanya saat konferensi pers,  Selasa (6/12/2022) sore.

Ia menyebutkan, hasil keterangan yang didapat dari para pelaku jika korban ini meminta uang sebanyak Rp 500 ribu dan sabu-sabu sebanyak 0,5 gram. Ketika itu para pelaku telah menuruti kemauan korban.

“Namun disaat bersamaan, antara korban dan para pelaku ini sempat terjadi cekcok mulut hingga terjadinya penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” urainya.

Baca Juga :  60 Tahun Berkontribusi di Dunia Berkambang, Pemerintah AS Hentikan Bantuan USAID: Apa Dampaknya?

Menurutnya, jadi hasil sementara ini motif dari peristiwa kematian anggota polisi ini dikarenakan cekcok mulut, hingga berujung pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas.

“Kami masih akan mendalami motif lainnya. Karena masih ada beberapa pelaku yang kini menjadi buron,” tandasnya.

Sementara itu, dua pelaku baru pembunuhan polisi di Ponton diringkus, dalang utama masih buron. Jajaran Satreskrim Polresta Palangka Raya sedikit demi sedikit telah mengkuak misteri kematian personel Polri bernama Andre Wibisono.

Tiga hari belakangan ini, tim gabungan berhasil mengaman dua pelaku baru dari kasus kematian personel Bid Dokkes Polda Kalteng tersebut. Keduanya diamankan di seputaran Jalan Rindang Banua atau dikenal dengan Kampung Ponton.

Dua pelaku ini, yakni Abu Kasim yang diamankan pada Sabtu (3/12/2022) malam dan Ahmad Muzakkir pada Minggu (4/12/2022) malam. Saat diamankan, mereka hanya bisa pasrah dan tidak dapat memberikan perlawanan apapun.

Diketahui sebelumnya, pada kasus kematian polisi berpangkat Aipda ini petugas lebih dulu mengamankan enam tersangka lainnya.

Mereka adalah Suhaili alias Lili (52) warga Jalan Pinus induk, Nopriansyah alias tengkong (29) warga Jalan Kalimantan, Baidi alias Japang (29) warga Jalan Rindang Banua, Adi alias Tikus (43) Jalan Kalimantan, Muhammad Iqbal alias Bal Tumbal (27) warga Jalan Dr Murjani dan Akhmad Laksa (36) warga Jalan Rindang Banua.

Meski sudah ada sejumlah pelaku yang berhasil diamankan, petugas gabungan dari Polda Kalteng dan Polresta Palangka Raya masih mengejar satu aktor utama. Ia memiliki peran vital atas kematian personel berpangkat Aipda itu.

Baca Juga :  Anggaran Dipangkas, Proyek Infrastruktur Baru 2025 Ditunda

Menggunakan senjata air soft gun, dalang utama ini menghunuskan peluru gotri ke arah bagian leher dan telinga sebelah kanan korban. Hingga saat ini pengejaran dan penyelidikan memburu pelaku terus diupayakan tim gabungan kepolisian.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa mengungkapkan, terkait perkembangan kasus kematian personel Polda Kalteng ini, pihaknya kembali meringkus dua pelaku yang turut ikut melakukan penganiayaan kepada korban.

“Kedua pelaku ini kami amankan masih berada di seputaran Kampung Ponton. Mereka masing-masing berperan melakukan pemukulan dan pengeroyokan,” katanya.

Lanjutnya, meski demikian pihaknya masih terus mengejar tiga pelaku yang masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO). Ketiganya ini memiliki peran penting dalam kematian anggota polri tersebut.

“Pelaku yang buron ini, yakni TT yang berperan melakukan penembakan menggunakan air soft gun, lalu U alias KC sebagai provokator dan S yang ikut serta menganiaya korban,” ujarnya.

Seperti diberitakan,  seorang anggota Polri bernama Andre Wibisono dianiaya oleh sekolompok orang di kawasan Kampung Narkoba Ponton yang terletak di Jalan Rindang Banua, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Jumat (2/12/2022) sore.

Pria berperangkat Aipda ini dikeroyok hingga ditembak oleh para pelaku. Hal ini mengakibatkan nyawa korban tidak tertolong saat akan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara guna mendapatkan pertolongan medis. (Adi)

Berita Terkait

Gibran Tinjau Terowongan Samarinda, Berikan Pujian Karena Bisa Kurangi Kemacetan
Kunjungan Perdana Danrem 102/Panju Panjung ke Kodim 1012/Buntok: Perkuat Sinergitas TNI dan Masyarakat
Muhammadiyah Umumkan Awal Ramadan dan Syawal 1446 H, Idul Fitri Jatuh pada 31 Maret 2025
Bejat ! Oknum Guru di Teweh Selatan Barut Diduga Cabuli 3 Siswi Sekolah Bukit Sawit
Viral! Sikap Mayor Teddy ke Paspampres Tuai Kritik Netizen: Arogan dan Sombong?
Inflasi Kesehatan 15%! Kata Menkes Iuran BPJS Kesehatan Naik Solusinya
Kebijakan Baru Militer AS di Era Donald Trump: Larangan untuk Individu Transgender dan Penghentian Prosedur Transisi Gender
Rumahnya Digeledah KPK, Siapa Japto Soerajosoemarno?
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 20:25 WIB

Gibran Tinjau Terowongan Samarinda, Berikan Pujian Karena Bisa Kurangi Kemacetan

Rabu, 12 Februari 2025 - 13:45 WIB

Kunjungan Perdana Danrem 102/Panju Panjung ke Kodim 1012/Buntok: Perkuat Sinergitas TNI dan Masyarakat

Rabu, 12 Februari 2025 - 11:55 WIB

Muhammadiyah Umumkan Awal Ramadan dan Syawal 1446 H, Idul Fitri Jatuh pada 31 Maret 2025

Rabu, 12 Februari 2025 - 11:35 WIB

Bejat ! Oknum Guru di Teweh Selatan Barut Diduga Cabuli 3 Siswi Sekolah Bukit Sawit

Rabu, 12 Februari 2025 - 10:14 WIB

Viral! Sikap Mayor Teddy ke Paspampres Tuai Kritik Netizen: Arogan dan Sombong?

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:57 WIB

Inflasi Kesehatan 15%! Kata Menkes Iuran BPJS Kesehatan Naik Solusinya

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:44 WIB

Kebijakan Baru Militer AS di Era Donald Trump: Larangan untuk Individu Transgender dan Penghentian Prosedur Transisi Gender

Selasa, 11 Februari 2025 - 21:12 WIB

Rumahnya Digeledah KPK, Siapa Japto Soerajosoemarno?

Berita Terbaru