1tulah.com, PALANGKA RAYA-Peredaran narkoba di kawasan Ponton, Kota Palangka Raya, sudah menjadi rahasia umum sejak lama. Aparat dari kepolisian setempat pun, sudah berkali-kali menangkap hingga menggerebek peredaran narkoba di sana.
Ironisnya, perederan narkoba di sana justru semakin menjadi, Sampai-sampai kawasan transaksi narkoba menjadi pemandangan lumrah bagi warga setempat.
Fenomena ini tidak terlepas dari dugaan adanya keterlibatan sejumlah oknum yang membekingi peredaran narkoba. Hingga muncul dugaan bahwa anggota Polda Kalteng yang tewas dikeroyok kawanan pengedar narkoba tersebut, juga merupakan salah seorang oknum yang membekinginya.
Sejauh ini, aparat kepolisian hanya bisa memastikan bahwa anggota Polda yang tewas dikeroyok tersebut, sempat meminta jatah uang dan narkotika jenis sabu.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa mengatakan, untuk kronologi tewasnya anggota Bid Dokkes Polda Kalteng ini berawal dari kedatangan korban ke kawasan Ponton tersebut.
“Jadi korban ketika itu meminta sejumlah uang dan narkotika jenis sabu-sabu di sebuah loket yang berada di kampung tersebut,” katanya saat konferensi pers, Selasa (6/12/2022) sore.
Ia menyebutkan, hasil keterangan yang didapat dari para pelaku jika korban ini meminta uang sebanyak Rp 500 ribu dan sabu-sabu sebanyak 0,5 gram. Ketika itu para pelaku telah menuruti kemauan korban.
“Namun disaat bersamaan, antara korban dan para pelaku ini sempat terjadi cekcok mulut hingga terjadinya penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” urainya.
Menurutnya, jadi hasil sementara ini motif dari peristiwa kematian anggota polisi ini dikarenakan cekcok mulut, hingga berujung pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas.
“Kami masih akan mendalami motif lainnya. Karena masih ada beberapa pelaku yang kini menjadi buron,” tandasnya.
Sementara itu, dua pelaku baru pembunuhan polisi di Ponton diringkus, dalang utama masih buron. Jajaran Satreskrim Polresta Palangka Raya sedikit demi sedikit telah mengkuak misteri kematian personel Polri bernama Andre Wibisono.
Tiga hari belakangan ini, tim gabungan berhasil mengaman dua pelaku baru dari kasus kematian personel Bid Dokkes Polda Kalteng tersebut. Keduanya diamankan di seputaran Jalan Rindang Banua atau dikenal dengan Kampung Ponton.
Dua pelaku ini, yakni Abu Kasim yang diamankan pada Sabtu (3/12/2022) malam dan Ahmad Muzakkir pada Minggu (4/12/2022) malam. Saat diamankan, mereka hanya bisa pasrah dan tidak dapat memberikan perlawanan apapun.
Diketahui sebelumnya, pada kasus kematian polisi berpangkat Aipda ini petugas lebih dulu mengamankan enam tersangka lainnya.
Mereka adalah Suhaili alias Lili (52) warga Jalan Pinus induk, Nopriansyah alias tengkong (29) warga Jalan Kalimantan, Baidi alias Japang (29) warga Jalan Rindang Banua, Adi alias Tikus (43) Jalan Kalimantan, Muhammad Iqbal alias Bal Tumbal (27) warga Jalan Dr Murjani dan Akhmad Laksa (36) warga Jalan Rindang Banua.
Meski sudah ada sejumlah pelaku yang berhasil diamankan, petugas gabungan dari Polda Kalteng dan Polresta Palangka Raya masih mengejar satu aktor utama. Ia memiliki peran vital atas kematian personel berpangkat Aipda itu.
Menggunakan senjata air soft gun, dalang utama ini menghunuskan peluru gotri ke arah bagian leher dan telinga sebelah kanan korban. Hingga saat ini pengejaran dan penyelidikan memburu pelaku terus diupayakan tim gabungan kepolisian.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa mengungkapkan, terkait perkembangan kasus kematian personel Polda Kalteng ini, pihaknya kembali meringkus dua pelaku yang turut ikut melakukan penganiayaan kepada korban.
“Kedua pelaku ini kami amankan masih berada di seputaran Kampung Ponton. Mereka masing-masing berperan melakukan pemukulan dan pengeroyokan,” katanya.
Lanjutnya, meski demikian pihaknya masih terus mengejar tiga pelaku yang masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO). Ketiganya ini memiliki peran penting dalam kematian anggota polri tersebut.
“Pelaku yang buron ini, yakni TT yang berperan melakukan penembakan menggunakan air soft gun, lalu U alias KC sebagai provokator dan S yang ikut serta menganiaya korban,” ujarnya.
Seperti diberitakan, seorang anggota Polri bernama Andre Wibisono dianiaya oleh sekolompok orang di kawasan Kampung Narkoba Ponton yang terletak di Jalan Rindang Banua, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Jumat (2/12/2022) sore.
Pria berperangkat Aipda ini dikeroyok hingga ditembak oleh para pelaku. Hal ini mengakibatkan nyawa korban tidak tertolong saat akan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara guna mendapatkan pertolongan medis. (Adi)