1tulah.com, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pembukaan ibadah haji untuk jemaah Indonesia oleh Saudi Arabia tergantung sukses atau tidaknya ibadah umrah yang akan dimulai awal Desember 2021.
“Jadi kunci terbuka atau tidaknya haji di 1443 Hijriah nanti itu ya tergantung bagaimana kita mampu melaksanakan ibadah umrah ini dengan baik,” kata Yaqut dalam rapat dengan DPR RI di Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Yaqut menjelaskan, Saudi sudah membuka pintu bagi jemaah Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah.
Ia mengatakan, ada 18.752 jemaah yang siap diberangkatkan.
Rinciannya 889 calon jemaah yang berumur di bawah 18 tahun, kemudian ada 2.549 jemaah yang berumur di atas 65 tahun.
Sisanya 15.314 jemaah ini siap diberangkatkan tapi perlu diseleksi secara ketat.
Seleksi brtujuan meminimalisasi masalah yang bisa membuat nama Indonesia tercoreng.
“Kenapa disaring? tadi sudah disampaikan bahwa umrah yang akan kita jalankan ini bagian dari simulasi atau uji coba haji kita. Jadi kalau kira-kira umrah kita berhasil, insyaallah haji juga akan terbuka,” tuturnya.
Menteri Yaqut mengatakan, pihaknya tidak mau ada kejadian seperti jemaah memakai hasil PCR bodong.
Menurutnya, hal-hal sepele seperti itu justru akan membuat berat Indonesia diberi izin beribadah haji.
“Maka umrah ini menjadi kewajiban kita semua, pemerintah, DPR, dan terutama pennyelenggara umrah ini untuk lebih serius. Merka benar-benar mau menyelenggarakan ini dengan baik dan bertanggung jawab terutama ketaatan terhadap prokes,” katanya.
Menteri Yaqut berhasil melobi pemerintah Saudi untuk membuka pintu gerbang negaranya bagi warga negara Indonesia yang hendak menjalankan umrah.
Melansir dari Terkini.id — jaringan Suara.com, Pemerintah Saudi melalui keputusan General Authority of Civil Aviation (GACA) pada tanggal 25 November 2021 telah mengizinkan penerbangan dari Indonesia untuk mendarat langsung di negaranya terhtung mulai 1 Desember 2021.
Menteri Yaqut menyebut, dengan adanya kebijakan baru itu penumpang dari Indonesia bisa langsung memasuki Arab Saudi tanpa harus transit di negara ketiga untuk menjalani karantina.
“Alhamdulillah, mulai pukul satu dini hari, pada Rabu 1 Desember 2021, warga Indonesia sudah diperbolehkan masuk ke Arab Saudi tanpa perlu melalui negara ketiga selama 14 hari,” ujar Menag Yaqut, Minggu 28 November 2021.
Yaqut lantas merinci nama beberapa negara selain Indonesia yang warganya juga sudah diizinkan memasuki Saudi, yaitu Pakistan, Brazil, India, Vietnam, dan Mesir.
Tak hanya itu, Yaqut juga menyampaikan kabar baik lainnya bahwa WNI yang hendak memasuki Saudi tidak harus menerima vaksin dosis ketiga atau booster.
Meskipun begitu, WNI yang sudah menerima vaksin dosis lengkap tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan menjalani karantina institusional selama lima hari.
“Semoga ini juga akan menjadi kabar baik buat jemaah umrah Indonesia yang sudah tertunda keberangkatannya sejak Februari 2021,” ucap Gus Yaqut. *
Sumber: Suara.com