1tulah.com,MUARA TEWEH-Terus naiknya grafik kasus pasien terpapar virus COVID-19 di Barito Utara(Barut) Kalimantan Tengah, membuat banyak kalangan mempertanyakan keseriusan Satgas penanganan COVID-19 setempat, memutus mata rantai penyebarn virus berasal dari Wuhan China ini.
Mempertanyakan kinerja bukan tanpa alasan. Sebab, dua hari lalu, Barito Utara, diumumkan oleh Satgas penangan COVID-19 pusat, termasuk 17 kabupaten/kota di Indonesia masuk daerah risiko sedang ke risiko tinggi(zona merah,red). Tidak itu saja, Satgas Barut pun diminta transparant memberikan publikasi pasien yang terpapar dan yang di isolasi, tanpa harus menyembunyikan identitas mereka.
Taufik Nugraha, mantan anggota DPRD Barut mengaku miris mendengar berita di media mainstream perkembanga pandemi COVID di Barut yang terus menunjukkan grafik meninggi. Pemerintah daerah melalui Satgas penangnan COVID nya, mesti bekerja maksimal, bertindak komprehensif serta optimal memutus mata rantai penyebaran.
Dirinya juga berharap gugus Satgas tidak merahasiakan identitas-identitas pasien COVID-19 agar dapat kiranya di publikasi sebagai bentuk perlindungan pemerintah terhadap masyarakat, bukan untuk mengucilkan pasien tersebut.
“Penyakit ini bukan aib yang harus disembunyikan. Pengungkapan identitas sebagai upaya memutus mata rantai penularan, tidak untuk hal-hal negatif. Kita semua sadar virus ini menghantui masyarakat sehingga perlu diwaspadai bersama,” ungkap Taufik Nugraha, Minggu(30/8/2020).
Menurutnya, jangan sampai nyawa masyarakat dipertaruhkan dengan menyembunyikan informasi terkait COVID-19. Kalau di publikasi alamat dan tempat tinggal pasien, masyarakat bisa berhati-hati, sekaligus bisa membantu saat pasien menjalani karantina mandiri, apalagi jika si pasien tergolong kategori warga kurang mampu. Kita warga bisa saling gotong royong membantu,” kata Taufik.
Sementara itu, Juru bicara(jubir) Satgas penanganan Covid-19 Barut, Siswandoyo mengatakan, terkait tindak lanjut Barito Utara masuk zona resiko sedang ke zona resiko tinggi, menyampaikan imbauan Bupati Nadalsyah tiada henti mengingatkan masyarakat, Pandemi belum usai.
Team gugus tugas dimintanya, lebih serius dalam upaya pemutusan rantai penularan COVID-19 dengan melaksanakan 3 T. Yaitu, tracing penemuan kontak erat terhadap pasien positif. Testing dengan RDT maupun tes swab RT PCR, dan Treatment dengan pelayanan pengobatan dan upaya penyembuhan lainnya.
“Bapak Bupati mengimbau masyarakat jangan panik, Pemerintah Kab Barut serius dan mampu menangani Covid 19. Team pendisiplinan protokol kesehatan juga terus bergerak mendisiplinkan masyarakat untuk patuh menggunakan masker bila keluar rumah dan ditempat tempat umum, sertas tetap disiplin melaksanakan protokol Kesehatan, dengan sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau pakai hand sanitizer, jaga jarak hindari kerumunan,” kata Siswandoyo.
Sementara terkait publikasi mengenai identitas pasien COVID-19, ketika jumpa pers beberapa waktu lalu, Siswandoyo mengatakan,tidak mempublikasi identitas dan alamat pasien, sesuai hasil RDP pihaknya dengan anggota DPRD Barut. “Tidak mempublikasi nama pasien dan alamat agar tidak gaduh di masyarakat,” katanya Siswandoyo.(eni)