Pendaftaran Riset Dosen PTK Kemenag-LPDP Dibuka: Raih Dana Penelitian Maksimal Rp2 Miliar

- Jurnalis

Senin, 27 Oktober 2025 - 06:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Beasiswa. (freepik)

Ilustrasi Beasiswa. (freepik)

1TULAH.COM-Kabar gembira datang dari sektor pendidikan tinggi keagamaan. Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali membuka peluang emas bagi para dosen dan akademisi melalui program ambisius Beasiswa dan Riset Indonesia Bangkit bertajuk MoRA The Air Funds. Program ini dirancang untuk mendanai penelitian-penelitian strategis dengan alokasi anggaran yang sangat besar.

Dana Riset Hingga Rp2 Miliar untuk Dosen PTK

Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma Kemenag) secara aktif mendorong seluruh akademisi di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) untuk memanfaatkan kesempatan langka ini. Program riset ini merupakan buah kolaborasi strategis Kemenag dan LPDP yang telah berjalan selama tiga tahun (2024–2026), dengan total anggaran tahunan mencapai Rp50 miliar untuk riset dan beasiswa.

Kepala Puspenma, Ruchman Basori, menegaskan besarnya dukungan dana yang tersedia.

“Para dosen kita ajak ikut ambil bagian dalam riset MoRA The Air Funds dengan anggaran dari mulai 500 juta hingga 2 miliar dan layanan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama,” ujar Ruchman, Minggu (26/10/2025).

Baca Juga :  Tiga Kunci Rahasia Kulit Glowing dan Sehat Alami: Tak Perlu Ribet, Cuma Butuh Konsistensi!

Dua Kategori Pendanaan Riset Strategis

Program Dana Riset Dosen PTK ini secara spesifik membagi pendanaan ke dalam dua kategori utama, menyesuaikan kebutuhan dan kompleksitas bidang ilmu:

  1. Bidang Sains dan Teknologi: Para dosen yang fokus pada penelitian ilmiah dan teknologi berkesempatan mendapatkan pendanaan kolaboratif hingga maksimal Rp2 miliar.
  2. Bidang Sosial Humaniora, Ekonomi, Lingkungan, Kebijakan Agama dan Pendidikan: Untuk kategori ini, dana yang tersedia mencapai maksimal Rp500 juta per proposal.

Ruchman Basori menekankan bahwa riset harus menjadi tradisi dan budaya yang dibangun di institusi PTK, demi kemajuan bersama, bukan hanya kepentingan individu dosen.

Jadwal dan Cara Pendaftaran Melalui eRISPRO-LPDP

Bagi para dosen yang tertarik untuk mengajukan proposal penelitian strategis, pendaftaran riset Kemenag LPDP ini telah dibuka sejak 23 Oktober dan akan berakhir pada 7 November 2025.

Baca Juga :  Jadwal Padat DPRD Kalteng Akhir Oktober: Kunker Intensif Hingga Persiapan APBD 2026

Proses pendaftaran wajib dilakukan secara daring (online) melalui aplikasi khusus LPDP, yaitu eRISPRO-LPDP. Calon penerima dana riset harus memastikan proposal yang diajukan memenuhi kriteria strategis yang ditetapkan Kemenag dan LPDP.

Dukungan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) untuk Semua Jenjang

Selain pendanaan riset, Kemenag juga menyediakan jalur beasiswa komprehensif melalui program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB). Program ini melayani pembiayaan pendidikan tinggi untuk jenjang studi S1, S2, dan S3, yang dapat ditempuh di perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri.

“Pembiayaan BIB dilakukan dengan skema pembiayaan dana abadi Pendidikan yang dikelola oleh LPDP, karenanya para dosen, Tendik, mahasiswa dan alumni bisa memanfaatkannya dengan baik,” jelas Ruchman.

Dengan adanya kolaborasi Kemenag-LPDP ini, diharapkan kualitas penelitian dan sumber daya manusia di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan dapat meningkat pesat, sehingga kontribusi PTK bagi ilmu pengetahuan dan pembangunan nasional semakin signifikan. (Sumber:Suara.com)

Berita Terkait

KDM Minta Tim Gabungan Selidiki Busa Awan Hitam yang Viral di Subang
Polisi Tangkap Pelaku Penembakan dan Pengeroyokan di Jakpus
Kalteng Peringkat Pertama Jalan Rusak Terbanyak Nasional, Legislator Kalteng Okki Maulana Tekankan Pentingnya Koordinasi Data PUPR
Presiden Prabowo Beri Tiga Tugas Krusial ke Kapolri: Prioritas Utama Berantas Narkoba, Penyelundupan, dan Judi Online
Veda Ega Pratama Resmi Promosi ke Moto3 2026 Bersama Honda Team Asia
Pajak Makanan Bisa Pangkas 700 Ribu Ton Emisi CO2, Harga Daging Naik 25 Persen
Waspada! Myanmar Ditetapkan Pemerintah sebagai Negara Tujuan Baru Rawan TPPO, Mirip Kasus Kamboja
KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh Sejak Awal Tahun 2025
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:45 WIB

KDM Minta Tim Gabungan Selidiki Busa Awan Hitam yang Viral di Subang

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:34 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Penembakan dan Pengeroyokan di Jakpus

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Kalteng Peringkat Pertama Jalan Rusak Terbanyak Nasional, Legislator Kalteng Okki Maulana Tekankan Pentingnya Koordinasi Data PUPR

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:47 WIB

Presiden Prabowo Beri Tiga Tugas Krusial ke Kapolri: Prioritas Utama Berantas Narkoba, Penyelundupan, dan Judi Online

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:41 WIB

Veda Ega Pratama Resmi Promosi ke Moto3 2026 Bersama Honda Team Asia

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:36 WIB

Pajak Makanan Bisa Pangkas 700 Ribu Ton Emisi CO2, Harga Daging Naik 25 Persen

Rabu, 29 Oktober 2025 - 07:00 WIB

Waspada! Myanmar Ditetapkan Pemerintah sebagai Negara Tujuan Baru Rawan TPPO, Mirip Kasus Kamboja

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:56 WIB

KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh Sejak Awal Tahun 2025

Berita Terbaru