1TULAH.COM-Gelombang protes menentang kebijakan DPR RI telah menemukan medan pertempuran baru yang tidak terduga, melampaui aspal jalanan. Ribuan anak muda, yang dikenal sebagai Gen Z, mengubah platform gim populer Roblox menjadi arena demonstrasi digital yang masif.
Ketika akses fisik ke Gedung DPR diblokade, para Gen Z ini menemukan cara kreatif untuk memastikan suara mereka tetap terdengar. Dengan mengepung Gedung DPR dalam dunia piksel, mereka membuktikan bahwa semangat perlawanan tidak bisa dibungkam oleh batasan fisik.
Kreativitas Tanpa Batas: Orasi dan Poster Digital
Bagi sebagian orang, aksi ini mungkin terdengar seperti lelucon. Namun bagi para pemain Roblox, ini adalah bentuk aktivisme yang nyata. Terinspirasi oleh aksi massa di dunia nyata, para pelajar dan mahasiswa ini mengorganisir acara protes di dalam server gim mereka. Mereka mungkin tidak bisa turun ke jalan karena berbagai alasan seperti larangan orang tua, jarak, atau risiko keamanan, tetapi semangat mereka tidak padam.
Dengan memanfaatkan fitur kustomisasi di Roblox, mereka menciptakan simulasi demo yang luar biasa detail. Ribuan avatar pemain berkumpul, sebagian besar mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol duka cita. Mereka membawa poster-poster digital yang melayang di atas kepala karakter mereka dengan tulisan-tulisan tajam seperti:
- “DPR = Dewan Perwakilan Roblox?”
- “#TolakTunjanganMewah”
- “Uang Kami Bukan Untuk Kunker!”
- “#SahkeunUUPerampasanAset”
Beberapa pemain bahkan melakukan “orasi” menggunakan fitur chat, di mana kalimat tuntutan mereka muncul dalam gelembung teks, dibaca oleh semua peserta aksi. Seorang koordinator aksi virtual ini bahkan berujar, “Kami mungkin tidak bisa merasakan gas air mata, tapi kami bisa memastikan tuntutan kami dilihat oleh ribuan orang di komunitas ini.”
Aktivisme di Era Metaverse
Fenomena ini lebih dari sekadar permainan; ini adalah cerminan bagaimana Gen Z memandang aktivisme. Bagi mereka, batas antara dunia nyata dan dunia digital semakin kabur. Ini adalah kelahiran aktivisme di era metaverse, di mana platform digital menjadi ruang publik alternatif untuk menyuarakan pendapat, berorganisasi, dan bahkan melakukan protes.
Aksi ini membuktikan bahwa para penguasa mungkin bisa menguasai jalanan, tetapi mereka tidak bisa mengontrol dunia yang dibangun oleh Gen Z sendiri. Langkah para pemain Roblox ini mengirimkan pesan kuat: semangat perlawanan akan selalu menemukan cara baru untuk bermanifestasi, bahkan dalam bentuk avatar dan kode. (Sumber:Suara.com)

![Nikita Mirzani jelang sidang lanjutan kasus pemerasan terhadap Reza Gladys dan kasus TPPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 20 Oktober 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/10/nikita-4-thn-360x200.jpg)


![Christine Hakim di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/10/christin-hakim-360x200.jpg)


![Ilustrasi pengeroyokan. [Istimewa]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2023/06/IMG_20230620_080410-225x129.jpg)

![Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025). [Suara.com/Novian]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2025/10/prabowo-polisi-225x129.jpg)
















![Ilustrasi pengeroyokan. [Istimewa]](https://1tulah.com/wp-content/uploads/2023/06/IMG_20230620_080410-360x200.jpg)









