1TULAH.COM-Artis dan pengusaha Raffi Ahmad baru-baru ini menjadi pembicaraan hangat setelah turut memberikan penyuluhan dalam salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Dalam acara tersebut, Raffi menyoroti pentingnya perbaikan birokrasi yang selama ini terlalu berorientasi pada pencapaian akhir sebuah program.
Orientasi Hasil dan Kerja Cerdas: Pesan Raffi Ahmad untuk ASN
“Kita, dan para stakeholder terkait, harus bekerja sama untuk memperbaiki kinerja birokrasi yang berorientasi kepada hasil,” ujar Raffi. Ia menekankan pentingnya bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengedepankan kerja cerdas demi menghasilkan sesuatu yang optimal. “Hasil ini, juga harus berbanding lurus dengan waktu yang dihabiskan. Maka, mindset kita harus kerja cerdas, tak hanya kerja keras,” tuturnya.
Selain itu, Raffi juga menghimbau para ASN untuk selalu mengedepankan adab dan kesopanan dalam bekerja. “Yang penting, sopan dan kedepankan adab. Mau sepinter apa, mau sehebat apa, mau ilmu pendidikan setinggi apa pun, tapi ilmu kehidupan itu jauh lebih penting dari segalanya,” jelas Raffi.
Ajakan Raffi Ahmad untuk para ASN agar mulai memikirkan sistem kerja cerdas ini pun viral di media sosial, dan sontak membuat sang artis kembali menjadi sorotan publik.
Kontroversi TPPU dan Jejak Bisnis Raffi Ahmad
Namun, sorotan yang datang kali ini sebagian besar bersifat negatif. Hal ini tak lepas dari isu yang sempat menerpa Raffi Ahmad terkait dugaan dirinya ikut menampung uang hasil Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari berbagai bisnis yang ia jalankan.
Cibiran pedas datang dari berbagai akun media sosial. Akun X Ardianto Satriawan misalnya, dengan sinis berkomentar, “Betul, nyuci harus pakai mesin, bukan pakai tangan.” Cibiran ini memancing pengguna X lain untuk ikut menyuarakan keresahan mereka tentang Raffi Ahmad. Akun X Zhevazz menambahkan, “The real anomali bisnis. Bisnisnya banyak yang tutup, tapi malah makin kaya. Pantes bisnis laundry sekarang menjamur ya.”
Dugaan Raffi mendapat modal bisnis dari hasil TPPU orang lain sebenarnya dipicu dari cerita Raffi Ahmad sendiri pada tahun 2024. Saat itu, dalam sebuah wawancara, Raffi pernah berujar bahwa dirinya tidak mengeluarkan modal sepeser pun setiap kali memulai bisnis baru. “Percaya nggak percaya, aku nggak keluar duit,” beber Raffi. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar bisnis yang ia jalankan bersistem kolaborasi dengan pihak lain, dengan modal datang dari pihak yang menawarkan kerja sama. “Saking orang percayanya sama aku tuh. Nanti setelah untung, baru dibagi,” terangnya.
Jauh sebelum itu, pengusaha Rudy Salim juga sempat berujar bahwa bisnis penggarapan film yang ia jalankan bersama Raffi Ahmad merugi hingga puluhan miliar Rupiah. “Baliknya, nggak tahu ke mana,” kata Rudy seraya tertawa, menambah daftar pertanyaan seputar sumber kekayaan Raffi.
Bantahan Raffi Ahmad dan Tudingan NCW
Tudingan Raffi Ahmad ikut menampung hasil TPPU semakin diramaikan oleh National Corruption Watch (NCW). Tudingan saat itu dipicu kedekatan Raffi Ahmad dengan menantu Rafael Alun, Jeremy Imanuel Santoso, yang sempat bekerja sebagai manajer RANS PIK Basketball. Seperti diketahui, Rafael Alun sendiri ditangkap KPK karena dugaan TPPU setelah kasus putranya, Mario Dandy, viral di media sosial.
Menanggapi berbagai tudingan tersebut, Raffi Ahmad dengan tegas membantah. “Saya kerja bener, pakai uang halal. Dari umur 13 tahun sampai sekarang jadi artis, influencer,” klaim Raffi. Ia juga mengaku sudah bisa menghasilkan uang besar lewat RANS Entertainment dan unit bisnis lain di bawah naungan RANS. “Saya sekarang juga punya perusahaan yang sudah 6 tahun berjalan, dan pembukuannya rapi. Aliran dananya bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Raffi.
Meskipun telah memberikan klarifikasi, isu ini tampaknya masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. (Sumber:Suara.com)